GenPI.co - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, angkat bicara perihal keterlibatan eks Panglima Laskar Pembela Islam atau organisasi sayap FPI Maman Suryadi dalam kasus penganiayaan Irjen Napoleon Bonaparte.
Sebelumnya, Bareskrim Polri mengumumkan ada tiga orang tahanan yang membantu Irjen Napoleon Bonaparte saat melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece, salah satunya dilakukan oleh Maman Suryadi
Dia mengaku belum mengetahui secara detail kabar tersebut.
Justru berdasar informasi diperoleh bahwa Maman Suryadi saat kejadian hanya melerai.
"Sampai saat ini saya belum bisa pastikan Ustaz Maman Suryadi terlibat. Yang saya dengar atau saya dapat info bahwa justru Ustaz Maman Suryadi melerainya," ujar Novel dalam keterangannya, belum lama ini.
Pria berusia 48 tahun itu lantas mengungkapkan bakal menunggu kabar selanjutnya langsung dari Maman Suryadi.
"Untuk pastinya nanti bisa ditabayunkan langsung kepada Maman Suryadi, karena semuanya masih simpang siur," tutur Novel Bamukmin.
Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte juga sempat menulis surat terbuka yang langsung ditandatangani dirinya.
Hal itu pun turut dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Gunawan Raka.
Dalam surat terbukanya, Irjen Napoleon menjelaskan motif utamanya melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kace.
Napoleon yang merupakan tersangka suap terkait red notice Djoko Tjandra itu merasa perlu membela agamanya sebagai seorang muslim.
Sebagai informasi tambahan, Muhammad Kace kini telah melaporkan Irjen Napoleon Bonaparte ke Bareskrim Polri atas tindakan penganiayaan.
Laporan tersebut tertuang dalam LP Nomor 0510/VIII/2021/Bareskrim.Polri tanggal 26 Agustus 2021 dengan atas nama pelapor Muhammad Kosman atau Muhammad Kace.
Napoleon menganiaya Kace di Rutan Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021 lalu.(cr3/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News