Terlalu Kuat, KPK Berusaha Dilemahkan oleh Penguasa Sejak Dulu

08 Oktober 2021 19:20

GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditengarai terlalu kuat. Pengamat sampai mengambil kesimpulan KPK berusaha dilemahkan sejak dulu.

Pemerhati hukum Yosep Stanley Adi Prasetyo bahkan menyebut pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh penguasa sudah terjadi beberapa generasi.

“Kehadiran KPK dianggap mengganggu kepentingan partai dan penguasa lainnya,” ujarnya dalam Webinar “Anomali Penegakan Etika Penyelenggara Negara: Studi Kasus KPK”, Jumat (8/10).

BACA JUGA:  Heboh Isu Bendera HTI di KPK, Praktisi Hukum Bilang Begini

Stanley memaparkan bahwa beberapa anggota DPR juga sempat menyatakan tuntutan pembubaran KPK.

Beberapa aktor yang vokal membicarakan hal itu adalah politisi Fahri Hamzah dan eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

BACA JUGA:  Aziz Yanuar Soal Bendera HTI di KPK: Mata Uang Kebodohan

“Civil society dan akademisi mendukung KPK yang kuat. Namun, negara kesannya ingin melemahkan, salah satunya dengan merevisi UU KPK yang membentuk struktur dewan pengawas,” paparnya.

Mantan Anggota Dewan Etik KPAI itu menuturkan bahwa KPK kini harus mendapat persetujuan dewan pengawas (dewas) untuk melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

BACA JUGA:  KPK Siap Bongkar Orang Dalam Aziz Syamsuddim

“OTT itu padahal hanya hitungan detik dan menit, begitu lewat, semua pelakunya bisa bubar dan hilang. OTT butuh kecepatan, sehingga tak masuk akal kalau harus izin dewas dulu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Stanley mengatakan bahwa sudah banyak ahli yang menilai revisi UU KPK memang mengindikasikan adanya pelemahan.

Selain itu, SDM KPK yang kinerjanya baik dipecat melalui tes wawasan kebangsaan (TWK) yang sangat kontroversial.

“Orang dipecat, dikatakan musuh bangsa, lalu dimasukan menjadi ASN. Belakangan ini yang dipecat itu ditawari masuk Polri. Ini sangat tak masuk akal,” ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co