GenPI.co - Anggota Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti ikut menyoroti aksi Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar yang menghajar Brigadir Sony Limbong.
Menurutnya bahwa sangat disayangkan atas tindakan kekerasan yang terhjadi tersebut.
"Sangat disayangkan ada tindak kekerasan yang diduga dilakukan Kapolres Nunukan kepada anggotanya," ujar Poengky dalam keterangannya, Selasa (26/10/2021).
Poengky menegaskan seorang pimpinan tidak semestinya memamerkan tindak kekerasan.
"Tindakan menendang dan memukul tersebut menunjukkan masih adanya praktik militeristik warisan Orde Baru yang tidak layak diterapkan di kepolisian pascareformasi," jelas Poengky.
Dia menilai sejatinya Polri memiliki aturan internal yang harus ditaati seluruh personel Korps Bhayangkara.
"Dengan melakukan teguran dan hukuman yang mendidik," katanya.
Di samping itu, Poengky turut mengapresiasi langkah Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Kalimantan Utara yang sigap menangani kasus itu.
Selain itu, Bidpropam Polda Kaltara turut didesak untuk memeriksa para personel Polres Nunukan.
"Baik Kapolres maupun anggota perlu diperiksa, ditegur dan dijatuhi sanksi," tuturnya.
Sepereti diketahui, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menjadi buah bibir karena memukul anggotanya bernama Brigadir Sony Limbong.
Brigadir Sony sendiri merupakan anggota yang saat ini berdinas di unit TIK Polres Nunukan.
Video yang menunjukkan kapolres Nunukan menghajar anak buahnya di Aula Polres Nunukan, Kamis (21/10/2021) sudah beredar luas.
Dalam video itu, Kapolres Nunukan tidak hanya menghajar, tetapi juga menendang anggotanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi kapolres Nunukan terjadi karena Sony melakukan kesalahan.
Sementara itu, AKBP Syaiful Anwar kini sudah dicopot dari jabatannya.(cr3/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News