Duet Prabowo Puan Bisa Ambyar, Bagusnya Setop Sebelum Pilpres

04 November 2021 12:40

GenPI.co - Skenario duet Prabowo Puan bisa ambyar. Saran dari pengamat, skenario ini bagusnya setop sebelum Pilpres 2024.

Peluang duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024 memang masih terbuka lebar.

Kendati demikian, pasangan ini dinilai sulit untuk meraih posisi puncak. Pengamat sampai buka-bukaan soal ini.

BACA JUGA:  Perintah Prabowo, Kader Gerindra Harus Patuh

"Mungkin saja skenario Prabowo-Puan itu terjadi. Di politik serba mungkin," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, Rabu (3/11).

Meski demikian, Ujang menilai peluang bagi kedua pasangan tersebut untuk menang pada pilpres mendatang sangatlah sulit.

BACA JUGA:  Alasan Prabowo Ingin Maju Pilpres 2024 Ternyata Sangat Mulia

Bahkan menurutnya, poros ini bisa jadi justru mengalami kekalahan.

Analisisnya ada. Dia menilai, barisan pendukung Prabowo saat ini sudah banyak yang berpindah haluan lantaran merasa dikecewakan.

BACA JUGA:  Dukungan untuk Prabowo Puan Mengalir, Pilpres 2024 Makin Sengit!

Sementara dari sisi Puan, elektabilitasnya masih terlalu rendah untuk mendompleng perolehan suara.

"Masyarakat kecewa karena Prabowo merapat ke pemerintah. Pendukung-pendukungnya termasuk HRS (Habib Rizieq Shihab) banyak yang di penjara. Prabowo tak bisa apa-apa. Sedangkan Puan elektabilitasnya rendah," tuturnya.

Dengan potensi kemenangan yang tidak begitu kuat, Ujang menilai tidak akan ada partai politik yang menyokong keduanya selain dari PDIP dan Partai Gerindra.

"Partai lain itu akan bergabung jika potensi Prabowo-Puan menangnya tinggi. Jika berpotensi kalah, partai-partai lain akan bangun koalisi sendiri," sebutnya.

Sebelumnya, muncul barisan relawan yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Puan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

Jika skenario ini terwujud, kata dia, Prabowo akan menempati posisi capres dan Puan harus berpuas diri menjadi cawapres.

"Karena Puan elektabilitasnya masih di bawah, dan Prabowo juga rugi [jika jadi cawapres. Pilpres 2019 yang lalu Capres, masa iya di Pilpres 2024 jadi Cawapres," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co