Soal Wacana Pilpres 2024 Mundur, Pengamat: Landasannya Rapuh

13 Januari 2022 22:40

GenPI.co - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Septa Dinata angkat bicara terkait wacana Pilpres 2024 diundur sampai 2027. 

Seperti diketahui, wacana itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. 

Balil menyatakan bahwa para pengusaha menginginkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) mundur. 

BACA JUGA:  Pernyataan Bahlil Soal Pilpres 2024 Diundur Menimbulkan Polemik

"Wacana ini memiliki landasan yang rapuh, enggak kuat itu," ujar Septa kepada GenPI.co, Rabu (12/1). 

Septa mengatakan, jika wacana itu benar terjadi, akan menjadi preseden buruk ke depannya. 

BACA JUGA:  Awas, Suara PDIP Bakal Tergerus PSI di Pilpres 2024

Sebab, wacana itu menjadikan aturan, terlebih UUD sebagai bagian dari permainan politik untuk kepentingan sesaat.

"Gampang sekali mengotak-atik sesuai selera penguasa semasa,” kata Septa. 

BACA JUGA:  Dahsyat! Menunda Pilpres Sama Dengan Melawan Presiden Jokowi

Menurut Septa, rujukan sistem hukum Indonesia sebagian besar adalah model kontinental.

Para penyelenggara negara perlu meletakkan konstitusi di atas segala-segalanya supaya wibawa negara tetap terjaga.

"Dalam tradisi kontinental, hukum yang tertulis itu sangat penting. Mari belajar menghormatinya," kata Septa. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co