GenPI.co - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Septa Dinata angkat bicara terkait wacana Pilpres 2024 diundur sampai 2027.
Seperti diketahui, wacana itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Balil menyatakan bahwa para pengusaha menginginkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) mundur.
"Wacana ini memiliki landasan yang rapuh, enggak kuat itu," ujar Septa kepada GenPI.co, Rabu (12/1).
Septa mengatakan, jika wacana itu benar terjadi, akan menjadi preseden buruk ke depannya.
Sebab, wacana itu menjadikan aturan, terlebih UUD sebagai bagian dari permainan politik untuk kepentingan sesaat.
"Gampang sekali mengotak-atik sesuai selera penguasa semasa,” kata Septa.
Menurut Septa, rujukan sistem hukum Indonesia sebagian besar adalah model kontinental.
Para penyelenggara negara perlu meletakkan konstitusi di atas segala-segalanya supaya wibawa negara tetap terjaga.
"Dalam tradisi kontinental, hukum yang tertulis itu sangat penting. Mari belajar menghormatinya," kata Septa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News