Siasat Anies Baswedan Dibongkar LKAB, Isinya Bikin Miris

GenPI.co - Siasat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dibongkar Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB). Isinya bikin miris.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menuai sorotan tajam dari pengamat terkait pelaksanaan Formula E di wilayahnya, yang dianggap hanya pencitraan.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri ikut merespons ini.

BACA JUGA:  PDIP Usik Anies Baswedan, Partai NasDem Tak Tinggal Diam

DIa menuding ada siasat Anies Baswedan melalui Formula E untuk Pilpres 2024.

Menurut dia, kondisi itu memicu pandangan publik yang makin terang melihat pencitraan Anies Baswedan.

BACA JUGA:  Doa Politikus Gerindra Mengejutkan, Anies Baswedan Jadi Presiden

"Jadi, ini (Formula E,red) membuktikan dengan terang benderang bagaimana kualitas Anies Baswedan. Ini jelas kegiatan pencitraan," ujar Rudi kepada GenPI.co, Selasa (8/2).

Rudi menjelaskan Anies Baswedan terlihat mampu memanipulasi pembayaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar kepada manajemen Formula E.

BACA JUGA:  Ucapan Prasetyo Mengejutkan, Sungguh Tak Disangka, Anies Disebut

Sebab, sebelum dibayarkan commitment fee, sebenarnya belum masuk ke Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta.

Namun, menurut Rudi, Anies Baswedan lantas membuat Perda usai membayarkan commitment fee.

"Setelah dibayar Rp 560 miliar itu, kemudian dibuatlah Perda tentang Formula E. Jadi, Anies sekaeang bisa bilang Formula E berdasarkan Perda Gubernur. Ini kongkalikong Anies Baswedan," jelasnya.

Selain itu, Rudi mengatakan Formula E hanya sebagai program yang dikhususkan untuk melancarkan keinginan besar Anies Baswedan.

Menurut dia, Anies Baswedan memang mengincar jabatan yang lebih tinggi sebagai Presiden pada 2024.

"Formula E ini jadi batu pijakan untuk Anies ke Pilpres 2024. Namun, dia bisa saja terjatuh sebelum ke 2024," imbuhnya. (*)