Kisruh Wadas, Revisi UU Kepolisian Dinilai Sangat Dibutuhkan

12 Februari 2022 22:50

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti angkat suara terkait kericuhan yang terjadi di yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Seperti diketahui, kericuhan sempat terjadi di Desa Wadas yang berujung kepolisian melakukan penangkapan terhadap warga desa.

Dirinya menilai perintah Kapolri Jenderal Lityo Sigit agar penindakan leih humanis tidak berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. 

BACA JUGA:  Ucapan Gus Yahya Tajam soal Konflik di Desa Wadas, Ganjar Disebut

“Peristiwa Wadas makin menguatkan betapa perlunya revisi undang-undang kepolisian untuk reformasi institusi kepolisian secara menyeluruh,” ujar Ray kepada GenPI.co, Sabtu (12/2).

Sebab, menurut Ray, apa yang terjadi di Desa Wadas tidak menunjukkan Polri yang presisi sesuai jargon kebanggannya.

BACA JUGA:  Tindakan Aparat di Desa Wadas Dianggap Melanggar HAM

“Jadi perubahannya harus mendasar dan tidak sekadar hanya sekedar membagus-baguskan polisi,” ucapnya.

Tidak hanya itu, menurut Ray, Kapolri harus benar-benar menciptakan polisi yang humanis, profesional, kredibel, terbuka, dan transparan, tidak hanya melalui undang-undang saja.

“Polisi yang ideal tidak mungkin dicapai dengan hanya sekedar berdasarkan keputusan Kapolri,” katanya.

Oleh sebab itu, menurutnya, sekarang merupakan waktu yang tepat bagi khususnya Komisi III DPR RI untuk benar-benar memikirkan perlunya revisi undang-undang Kepolisian.

“Agar menciptakan isi puisi polisi yang ideal, sesuai dengan perkembangan zaman,” ucap Ray.

Sebelumnya, ratusan personel polisi memaksa masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) lalu.

Polisi yang bertugas menyusuri desa untuk mencopot spanduk yang berisi penolakan tambang batu andesit untuk Bendungan Bener.

Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) guna mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.

Adapun penolakan warga tersebut dikarenakan adanya penambangan batu andesit untuk mendukung proyek Bendungan Bener yang memicu konflik agraria.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co