GenPI.co - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati meminta presiden terpilih pada Pemilu 2024 harus mau mendengar suara generasi muda.
Pasalnya, menurut Khoirunnisa, presiden terpilih pada Pemilu 2024 akan memimpin mayoritas penduduk yang berumur lebih muda daripada sang pemimpin.
Perempuan yang akrab disapa Ninis itu pun berharap agar suara pemilih muda yang berjumlah 60 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa didengar oleh para calon pemimpin.
"Selama ini mungkin anak muda tak pernah ditanya kebutuhan mereka apa," jelas Ninis dalam diskusi "Politisi Muda Bukan Sekadar Dagangan Elektoral", Minggu (13/3).
Ninis menilai bahwa beberapa langkah pengambilan keputusan selama ini tak memperhitungkan suara generasi muda.
Beberapa pihak bahkan menilai generasi muda tak lagi mau bersuara atau terlibat dalam proses politik.
"Anak muda itu bukannya tak bersuara. Kampanye #ReformasiDikorupsi itu anak muda yang menggaungkan. Pertanyaannya, suara mereka didengar atau tidak?" ungkapnya.
Menurut Ninis, suara anak muda selama ini sebenarnya sudah keras dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Namun, kritik tersebut tak pernah dilihat dan kebijakan yang dianggap bermasalah itu pada akhirnya tetap diberlakukan.
"Kalau pemerintah ingin dinilai benar-benar merepresentasikan anak muda, mereka harus mau mendengar suara anak muda," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News