GenPI.co - Di beberapa titik ibu kota, baliho bergambar Ahmad Sahroni bertebaran. Salah satunya seperti yang ada di Grogol, Jakarta Barat.
Dalam baliho tersebut, Ahmad Sahroni memakai baju biru. Dalam potret tersebut, kedua tangannya diangkat sambil memegang sebuah papan bertuliskan 'mimpi jadi presiden'.
Hal tersebut ditanggapi pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga.
"Baliho itu tampak satire," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (9/5).
Dia menilai pesan di baliho itu dimaknai bahwa politik itu untuk kaya.
"Pesan di billboard itu menggambarkan atmosfer politik. Jabatan politik diibaratkan komoditas untuk kaya," tuturnya.
Dia memastikan Sahroni bukan menginginkan menjadi presiden.
"Sahroni ingin mengajak masyarakat kalau mau kaya masuklah profesi politik," ujarnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut ajakan tersebut mungkin atas kegelisahannya terhadap generasi muda yang apolitis.
"Melalui billboard, dia berharap dapat mengajak siapa saja, khususnya generasi muda untuk tertarik dan mencintai politik," katanya.
Hal itu sesuai dengan fungsi billboard untuk mengingatkan dan menyemangati khalayak.(*)
"Dengan begitu khalayak akan ingat dan turut serta meramaikan sesuai ajakan pesan billboard," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News