GenPI.co - Pengamat Politik Emrus Sihombing menyoroti soal munculnya sukarelawan dari beberapa kandidat capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.
Menurutnya, para sukarelawan tersebut memiliki kesan seperti politisi lapangan pragmatis lantaran sudah muncul sebelum parpol mencalonkan capres dan cawapres.
Oleh sebab itu, Emrus Sihombing menyarankan agar para sukarelawan tersebut membentuk partai politik agar bisa mencalonkan capres dan cawapresnya sendri.
“Bentuk saja parpol atau berjuang agar UU memperbolehkan pasangan capres dan cawapres tidak hanya melalui mekanispe partai. Bukan seolah-olah mendikte,” tuturnya, Rabu (2/11).
Emrus menilai wacana yang digaungkan para sukarelawan tersebut seolah ingin menjadi penentu dalam mendorong kandidat tertentu.
Dia menduga dukungan terhadap tokoh tertentu tersebut hanya berdasarkan hasil survey dari responden dan kuesioner dengan pola tertentu.
“Mereka menyodorkan tokoh yang dianggap yang paling tepat dengan berbagai alasan, antara lain terkait popularitas dan elektabilitas,” kata dia.
Akan tetapi, menurutnya, survei tersebut tidak pernah dibongkar sebagai bagian dari strategi komunikasi politik.
“(Survey, red) menjadi panggung belakang yang dikonstruksi oleh kekuatan kepentingan politik tertentu untuk membangun dan mendongkrak popularitas-elektabilitas sosok tertentu,” ujar Emrus.
Menurutnya, strategi komunikasi panggung belakang itu akan merancang, dan memproduksi berbagai kemasan pesan kreatif untuk kepentingan politik.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News