Para Menteri Syok, Pemerintahan Jokowi Gagap Hadapi Covid-19

05 Juli 2020 06:25

GenPI.co - Kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para menterinya dianggap bukan cuma sekadar gimmick. Tapi kondisi realitas kabinet yang ikut terimbas pandemi Covid-19.

Kabinet Jokowi-Ma’ruf yang awalnya digadang-gadang mampu membawa Indonesia menuju visi misi presiden kini tampaknya sedang mengalami syok. 

BACA JUGA: Ngeri! Internal Polri Bak Api Dalam Sekam...

Apalagi, selama pandemi, koordinasi dan kinerja menjadi tidak maksimal. Hasilnya, Presiden Jokowi pun akhirnya dibikin jengkel.

Presiden Jokowi marah di hadapan para menterinya saat sidang kabinet 18 Juni lalu. Jokowi yang biasanya kalem saat itu sampai mengancam membubarkan lembaga negara dan melakukan reshuffle kabinet demi menyelamatkan 267 juta rakyatnya.

Sebab, salah satu yang membuat Jokowi gusar yakni kinerja menteri dianggap biasa saja dalam menghadapi situasi pandemi covid-19. Bahkan, beberapa kementerian menjadi catatan Jokowi di rapat itu, yakni bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

BACA JUGA: PNS Bakal Digantikan PPPK, Honorer K2 Menjerit Ini...

Melihat hal itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyebut pemerintahan Presiden Jokowi tidak siap menghadapi pandemi virus corona.

"Saya melihat bahwa pandemi ini membuka kotak pandora semua. Nah, ternyata dalam kita mengatasi dan menangani satu situasi yang semua di luar perkiraan kita, seperti pandemi Covid-19 yang jadi persoalan internasional, kita gagap ternyata," ucap Masinton, Sabtu (4/7).

Persoalan pokok kegagapan pemerintah dalam menghadapi covid-19 yakni karena belum disiapkannya penanganan dalam situasi darurat. Pemerintah, belum mampu mengimplementasikan manajemen penanganan dalam situasi darurat.

BACA JUGA: Angin Segar Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, Ini Rinciannya

"Saya lihat bahwa persoalan pokoknya kenapa kita gagap adalah karena memang belum memiliki formula yang disebut dengan disaster management itu. Kita hanya mengenal kata disaster management, penanganan dalam situasi darurat, tapi implementasinya gagal kita dalam menerapkan itu," kata dia.

Oleh karenanya, Masinton menganggap wajar jika Jokowi marah dalam sidang tertutup. Jokowi melihat pembantunya di Kementerian belum bekerja dengan baik menangani pandemi Covid-19.

"Kemarahan itu bagi saya wajar, wajar itu karena semua pemimpin, presiden, sebagai kepala pemerintahan melakukan hal yang sama yaitu mengingatkan para anggota kabinetnya, bukan hanya di Indonesia saya rasa, tapi di berbagai negara melakukan hal yang sama," pungkas Masinton.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co