Ngeri! Misteri Gerakan 30 September 1965 Sudutkan Presiden

29 September 2020 06:41

GenPI.co - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (Gestapu) kembali mencuat dan memanas. Apalagi masih banyak misteri yang menyelimuti sejarah tentang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga saat ini. 

Bahkan, pertanyaan mengenai Presiden Kedua RI Soeharto yang terlibat peristiwa G30S/PKI tersebut pun tak kunjung memiliki jawaban.

BACA JUGA: Ngeri! Anak Pentolan PKI Tantang Gatot Nurmantyo

Anggapan tersebut didasari atas kenaikan Soeharto menjadi pemegang kekuasaan pasca-insiden yang menewaskan sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat.

Menurut pengamat militer dan politik Profesor Salim Said, banyak sekali kalangan tentara yang tidak tahu sejarah sebenarnya tentang peristiwa Gestapu ini.

"Saya ini mengajar di tentara sudah bertahun-tahun. Biasanya kalau sedang istirahat mereka bertanya lagi kepada saya, apakah Pak Harto terlibat dalam Gestapu?" beber Salim dalam kanal Hersubeno Point di YouTube, Rabu (23/9).

BACA JUGA: Langkah Skakmat Anies Baswedan Sukses, Istana Akhirnya Mengakui

Guru Besar di Universitas Pertahanan itu menuturkan, kesan yang muncul seakan-akan Gestapu merupakan gerakan tentara, sedangkan PKI tidak berbuat apa-apa.

Salim menilai hal itu sama seperti propaganda yang dilakukan Ketua Komite Sentral PKI DN Aidit.

Aidit kala itu yang menyebut Madiun Affair atau pemberontakan 1948 di Madiun tak pernah ada. Bahkan pada waktu itu Aidit menuding Bung Hatta menjadi provokator Peristiwa Madiun.

BACA JUGA: Wanita Harus Minum Jahe Campur Lemon, Khasiatnya Ajaib!

Menurut Salim, pemikiran seperti itulah yang dikampanyekan untuk memosisikan Soeharto pada Gestapu.  

"Pikiran itu gampang sekali dikampanyekan terutama karena Pak Harto itu turunnya kan tidak manis," jelasnya.

Salim membeberkan, kebencian kepada Pak Harto bisa ditumpangi untuk membenarkan anggapan bahwa Presiden Kedua RI itu terlibat Gestapu.

BACA JUGABanjir Hoki dan Rezeki, 5 Shio Bisnisnya Bakal Meledak

Salim menyebut pemikiran seperti itu juga disampaikan Prof Dr. WF Wertheim dari Belanda. 

"Dia bilang Gestapu missing link, ada link yang putus dan Soeharto berperan," pungkas Salim Said.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co