GenPI.co - Amerika Serikat (AS) diketahui telah mendekati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto usai mencabut sanksinya.
Bahkan, Prabowo juga diketahui akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pimpinan pertahanan AS.
BACA JUGA: Mendadak Luhut Pandjaitan Bongkar Menteri Pencetus Omnibus Law
Sebelumnya, Prabowo Subianto sempat dilarang masuk ke AS pada pertengahan 2000 silam, karena ada dalam daftar hitam Negeri Paman Sam ini.
Prabowo juga diduga memiliki rekam jejak pelanggaran HAM, namun dengan tegas Prabowo membantah.
Posisi, Menhan Prabowo saat ini memang tak bisa dipandang sebelah mata oleh Amerika.
BACA JUGA: Takdir Sangat Istimewa, 5 Zodiak Ini Mimpinya Bakal Jadi Nyata
Pasalnya, sebagai jebolan militer dan orang yang memiliki pengaruh kuat, saat ini Prabowo juga sosok yang dinantikan oleh China dan Rusia.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Ronodipuro, Indonesia dianggap AS sebagai sekutu strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, Indonesia juga memahami pentingnya AS dalam memastikan kawasan yang damai dan stabil.
BACA JUGA: Rutin Mengonsumsi Gula Aren Ternyata Manfaatnya Mengejutkan!
Pencabutan sanksi Prabowo dianggap sebagai upaya Amerika untuk menangani militer berpengaruh dan pertumbuhan ekonomi China di Indonesia.
Ronodipuro mengatakan Menhan akan membahas masalah militer dan kerja sama antara kedua negara, dan Prabowo akan bertemu dengan Mark Esper.
BACA JUGA: Ngeri! Politisi PDIP Ini Tunjuk Hidung SBY Biayai Demonstrasi
"AS selalu memainkan peran penting dalam memperoleh dan meningkatkan persenjataan pertahanan strategis Indonesia. Dalam kondisi saat ini, hubungan kedua negara akan terus ditingkatkan," ujar Ronodipuro.
Bahkan di tengah kekhawatiran tentang agresi China di Laut China Selatan, Indonesia tetap menjaga hubungan netral antara AS dan China.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News