GenPI.co - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab menyoroti revolusi akhlak yang digaungkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab .
"Revolusi akhlak enggak jelas. Saya duga ini hanya manuver politik,” kata Fadhli, Sabtu (14/11).
BACA JUGA: Media Australia Ingatkan Jokowi, Hati-hati Tangani Habib Rizieq
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tersebut juga menyoroti konsep revolusi akhlak.
“Konsepnya seperti apa, kan, tidak ada,” sambung Fadhli.
Dia pun mengaitkan revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq dengan makar.
“Jangan-jangan cuma keceplosan omong revolusi akhlak biar tidak dikira mau berbuat makar," ujar Fadhli.
Fadhli pun menyoroti ironi antara gagasan tentang revolusi akhlak dengan pendukung Habib Rizieq yang sering membuat kerumunan dalam jumlah besar.
"Masa tiap hari mengumpulkan massa saat masih pandemi? Mana konsep revolusi akhlaknya? Ini mau revolusi akhlak atau mau revolusi politik?" kata Fadhli.
Menurut dia, revolusi akhlak akan mendapat tempat istimewa apabila memiliki konsep yang jelas.
Selain itu, revolusi akhlak juga harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saya meyakini revolusi akhlak akan membumi, bahkan akan jadi prototipe perubahan jika benar-benar menjadi sebuah konsep yang nyata," kata Fadhli.
Menurut Fadhli, revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi lebih aplikatif.
BACA JUGA: Pengakuan Penyebar Video Mirip Gisel Bikin Tercengang, Ya Ampun
Meskipun demikian, dia menilai revolusi mental mulai meredup dalam beberapa waktu terakhir.
"Masih banyak yang perlu dibenahi karena belakangan ini mulai berkurang ghirah," kata Fadhli. (mcr3/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News