GenPI.co - Gebrakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang rajin blusukan di wilayah DKI Jakarta menimbulkan pro dan kontra di media sosial.
Ada yang mendukung langkah Risma, dan aja juga yang justru menyindirnya dan menyebutnya melakukan pencitraan.
BACA JUGA: Heboh Blusukan Risma, Pengamat Sebut Ada Motif Terselubung
Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan, terlalu jauh menganggap gebrakan yang dilakukan Risma sebagai sebuah pencitraan.
"Terlalu jauh gebrakan perdana Mensos Tri Rismaharini dianggap pencitraan dan sarat politik," ujar Ari seperti dikutip JPNN.com, Kamis (7/1).
Menurut Ari, tugas Risma sebagai menteri sosial memang membuatnya harus terjun langsung menemui sejumlah lapisan masyarakat.
"Jadi, sah-sah saja seorang menteri baru turun ke lapangan," ucapnya.
Ari mengatakan, justru dengan turun ke bawah Risma bisa memetakan apa yang sebenarnya terjadi di tengah masyarakat.
"Jangan selalu curiga jika gebrakan Tri Risma selalu dikait-kaitkan dengan suksesi Gubernur DKI," katanya.
BACA JUGA: Pengamat Beken Bikin Risma Kaget, Agenda Politik Pribadi Ketahuan
Ari lebih lanjut mengingatkan, pihak-pihak yang curiga dengan gebrakan Risma, sebaiknya mencari tahu seperti apa sebenarnya sosok wanita yang berhasil menutup Lokalisasi Dolly itu.
"DNA Tri Rismaharini sejak menjadi Wali Kota Surabaya adalah turba atau turun ke bawah," pungkas Ari. (gir/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News