GenPI.co - Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi melontarkan ucapan pedas ke SBY. SBY bisa menjadi presiden, menurut dia, karena sinetron jenderal kekanak-kanakan.
Ucapannya bisa bikin panas. Yang baca bisa juga tersulut emosinya. Apalagi SBY di-framing sebagai orang yang terzalimi sehingga memberikan efek pada suara partai.
BACA JUGA: Uang Bukan Sumber Kebahagiaan, Zodiaknya Justru Pilih Cinta
“Nggak tahu sejarah. @SBYudhoyono jadi Presiden karena sinetron jenderal kekanakan. Di-framing pihak yang terzolimi, bukan karena prestasi, sehingga berefek pada suara Partai,” katanya.
Berangkat dari itu, gaya SBY dalam merebut hati rakyat dinilai sudah tak ampuh lagi.
BACA JUGA: Ramahnya Ampun-ampunan, Pantas Rezekinya Bisa Bikin Jantungan
“SBY berkali-kali mau gunakan cara terzolimi lagi. Sudah tidak ampuh, malah membuat orang tidak bersimpati,” katanya.
Era pemerintahan SBY menurutnya adalah zaman cari aman. Apa pun selalu dikaitkan dengan subsidi. “Kondisi rakyat nggak bagus, karena tidak tepat sasaran,” ungkapnya.
Setelah cari aman dan dianggap membiarkan kelompok radikalisme untuk hidup, imbasnya merembet ke pemerintahan selanjutnya. “Semua bom waktu. Kini Jokowi bekerja sangat keras memperbaikinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Shio Berkah, Uang Nggak Bakalan Jadi Masalah
Mulanya, ia menyebut SBY tidak akan pernah menjadi presiden jika tidak didukung PKPI dan Partai Bulan Bintang (PBB) 2004 lalu.
“Bocah nggak tahu sejarah. Kalau nggak ada PKPI dan PBB, @SBYudhoyono nggak akan pernah menjadi Presiden, karena tidak memenuhi syarat pencalonan di tahun 2004. #BelajarSejarah,” ucap dia dalam Twitter pribadinya, @TeddyGusnaidi, Rabu (13/1). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News