Politikus Top PDIP Bongkar Hal Mengejutkan, Jokowi Ketar-Ketir

16 Januari 2021 17:10

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun membongkar sikap Anggota DPR Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang mencurigai isi vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan sinovac.

Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun juga membenarkan pernyataan Ribka yang mengatakan pemerintah tidak boleh berbisnis dengan masyarakat. Sebab, pemerintah merupakan unit yang melayani masyarakat.

BACA JUGA: Refly Harun Kena Skakmat Ferdinand Hutahaean, Habib Rizieq Rontok

"Sebenarnya, barangkali yang ingin dia tunjuk adalah bisnis dalam pengadaan vaksin ini. Akan tetapi, kita tidak bisa tunjuk hidung siapa. Pasti arahnya ke sana," kata Refly Harun, Rabu (13/1).

Menurut Refly, percobaan vaksinasi pertama oleh Jokowi pun tidak akan menunjukkan apa-apa. 

Sebab, sebagai presiden, Jokowi merupakan pemilik fasilitas kesehatan paling lengkap di Indonesia.

"Menurut Ribka, belum tentu juga dia disuntikkan sinovac. Karena, memang tidak pernah dibilang, bahwa Presiden Jokowi divaksin sinovac, yang ada adalah presiden akan menerima vaksin pertama," beber Refly Harun.

BACA JUGA: Akhir Januari Hoki 4 Zodiak Tak Terbendung, Siap-Siap Banjir Uang

Mengutip perkataan Ribka, Refly membeber bahwa vaksin ada tingkatannya. Dia pun mempertanyakan tentang vaksin apa yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada rakyat.

"Masalahnya adalah ketika diberikan gratis kepada masyarakat. Pertanyaannya adalah apakah yang terbaik? Ataukah yang termurah? Pastilah yang termurah, tidak mungkin yang terbaik," ungkap Refly Harun.

Berdasarkan data yang ada, Refly mengatakan, tidak ada jaminan mereka yang divaksin sinovac tidak terkena covid-19. 

Menurutnya, peluang untuk terinfeksi corona masih ada sekitar 40 persen jika benar kabar yang mengatakan kemanjuran vaksin sinovac hanya 60 persen saja.

"Kita tahu ada polemik soal eksistensi vaksin sinovac ini karena dianggap tingkat kemanjurannya itu hanya 60  persen. Bahkan di Brasil hanya 50 persen. Berarti, peluang untuk terkena covid-19 masih ada sekitar 40 persen," kata Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co