Neta IPW Bela Polri, Novel Baswedan Disindir dengan Ucapan ini

15 Februari 2021 01:20

GenPI.co - Pernyataan Novel Baswedan di Twitter terkait meninggalnya Soni Eranata alias Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri memantik reaksi banyak pihak.

Salah satunya adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang menyayangkan dengan pernyataan penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

BACA JUGA: Sentilan Maut Ferdinand, Novel Diingatkan Soal Masa Lalu   

Menurut Neta apa yang dilakukan Novel tidak etis terlalu mengintervensi tugas profesional Polri.

“Serta dapat membuat hubungan antara KPK dan Polri menjadi buruk,” ucap Neta, dalam keterangannya, Minggu (14/2).

Karena itu Neta mendesak agar Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk memberikan teguran kepada Novel.

Dengan begitu, Novel tidak sibuk mengurusi hal-hal yang di luar kapasitas dia. 

"Dan urusin saja kinerja KPK agar mampu membumihanguskan korupsi dari negeri ini," katanya.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul Sindir Novel Baswedan Soal Maheer, Sadis!

Cuitan Novel di Twitter mengenai kematian Maheer dinilai tidak etis lantaran berasal dari aparatur KPK yang telah mengundurkan diri dari Polri.

Sebab, opininya itu dilempar ke publik dan bisa dianggap sebagai tindakan provokasi yang memiliki upaya untuk memajukan lembaga kepolisian.

"Terkait kematian Maaher At Thuwailibi, Novel tidak di dalam kapasitas membicarakan hal tersebut," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Novel Baswedan pada Selasa (9/2) dalam Twitter @nazaqistsha mengucapkan bela sungkawa atas kematian Maheer.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit,”cuit Novel.

Penyidik senior KPK itu lantas mengingatkan agar petugas polisi tidak bertindak berlebihan.

“Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah. Apalagi dengan ustadz. Ini bukan sepele lho.." ucap Novel.(JPNN/GenPI)

BACA JUGA: Alasan Novel Pertanyakan Kematian Maheer Bikin Polisi Tersudut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co