Gaya Kepemimpinan AHY Buram, Selalu Dibayang-bayangi Sosok SBY

17 Maret 2021 11:20

GenPI.co - Akademisi politik Rochendi menilai bahwa konflik di tubuh Partai Demokrat (PD) merupakan latihan kecil bagi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.

Sebab, AHY dituntut untuk mendengar suara hati atau saran dari bapaknya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGAPakar Beri Strategi agar AHY Menang, Moeldoko Bisa Gigit Jar

“Dia harus mendengarkan suara dirinya sendiri dengan melibatkan konstituennya, seperti staf-staf, ketua, dan perwakilan daerah. Itu yang harus dia dengar, bukan mendengarkan suara bapaknya,” katanya kepada GenPI.co, baru-baru ini.

Rochendi memaparkan bahwa banyak pihak yang mau mendengarkan SBY karena kapital milik presiden keenam RI itu masih berputar di kas PD.

“Di politik begitu, kalau duitnya mengalir, pasti akan didengar. Jika sudah tak ada aliran uang lagi, sudah tak didengar,” ujarnya.

Namun, ada beberapa tokoh politik yang mampu mendapatkan hati masyarakat lewat citra dan karisma diri.

“Dia sadar bahwa kekuasaan itu tak hanya dibangun dengan uang, tetapi juga lewat kepercayaan publik dan intelektualitas,” tuturnya.

Ketika seseorang yang karismatik menduduki kursi jabatan, maka dia akan mengangkat orang yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

“Jadi, orang yang memiliki kemampuan dan mendukung dia, pasti akan memiliki tempat. Hal ini tentu akan lebih mengakar sifatnya dibandingkan dengan yang uang,” paparnya.

Pengajar di Universitas Nasional itu mengatakan bahwa gaya kepemimpinan AHY sampai saat ini belum terlihat.

BACA JUGAKader Pecatan Dukung Penuh Kubu Moeldoko, AHY Mati Kutu

“Itu belum kelihatan, apakah AHY memiliki gaya kepemimpinan sendiri atau mengikuti bapaknya. Jadi, saat inilah dia harus tunjukkan kemampuannya sebagai seorang ketua umum partai,” ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co