Analisis Pakar Top: Duet Prabowo-Anies di Pilpres 2024, No Choice

23 Maret 2021 07:20

GenPI.co - Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia membuat publik kaget. Sebab, Anies Baswedan merupakan calon presiden (capres) yang dipilih anak muda saat ini.

Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada Maret 2021. 

BACA JUGA: Jika Megawati Lengser, Ini Calon Kuat Ketum PDIP, Bikin Kaget

Hasilnya, Anies Rasyid Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil atau Kang Emil (10,2 persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.

Sementara itu, figur lainnya yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden adalah Sandiaga Salahuddin Uno (9,8 persen) dan Prabowo Subianto (9,5 persen). 

Selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (4,1 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Tito Karnavian (1,2 persen), dan Puan Maharani (1,1 persen).

Melihat hasil survei tersebut, utak-atik pasangan capres-cawapres 2024 kembali muncul. 

BACA JUGA: Analisis Pakar Hukum Top Beber Strategi Maut Jokowi, Bisa Meledak

Dalam kanal YouTube Refly Harun, ada yang bertanya kepada ahli hukum tata negara ini tentang kemungkinan munculnya duet Prabowo Subianto-Anies Baswedan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Refly Harun yang belakangan kerap menganalisis perkembangan politik di Tanah Air mengatakan, hal itu sangat tergantung konstelasi politik.

"Berlaku, tidak ada akar rotan pun jadi. Begini maksud saya. Kalau Anies jadi gelandangan politik, tidak ada partai yang mencalonkan, tiba-tiba digandeng Prabowo, ya mau nggak mau, no choice," kata Refly Harun dikutip GenPI.co, Senin (22/3).

Pasalnya, menurut Refly Harun, hal tersebut sama saat Prabowo Subianto turun pangkat menjadi cawapres pada Pilpres 2009, karena Megawati tidak mau menyodorkan Puan Maharani sebagai cawapresnya Prabowo. Akhirnya, jadilah duet Megawati-Prabowo.

Selain itu, Refly pun mencontohkan, Wiranto yang pada Pilpres 2004 menjadi capres didampingi Salahuddin Wahid. 

Pada Pilpres 2009 turun pangkat menjadi cawapres, mendampingi Jusuf Kalla (JK). 

"Dia (Wiranto) tidak mendapatkan kereta apa pun untuk menjadi calon presiden. Karena itu, ketika digandeng JK menjadi calon wakil presiden, dia terima," kata Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co