Rizal Ramli Blak-blakan Soal Partai Demokrat, Isinya Menggelegar

GenPI.co - Mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli buat pengakuan mengejutkan soal Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Rizal Ramli mengatakan dirinya sempat mendapatkan tawaran dari salah satu Pendiri Partai Demokrat, Ventje Rumangkang untuk menjadi ketua umum partai berlambang mercy.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Alhamdulillah

Menurut ekonom senior itu Sekitar 3,5 tahun dirinya diundang makan siang. Saat itu, almarhum Vanjte bercerita para pendiri partai 9 orang tak dianggap di Partai Demokrat.

“kata Venjte)kalau ada acara duduk di paling belakang doang. Paling depan itu keluarga SBY," kata Rizal Ramli dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (22/3).

Selain itu, kata Rizal Ramli, Ventje Rumangkang sempat menyampaikan kepadanya terkait persoalan penting di Partai Demokrat dan sebagainya. Ia mengaku tidak pernah dilibatkan.

“Menurut Ventje Rumangkang yang paling penting Partai Demokrat merosot terus setelah SBY nggak jadi presiden. Pada waktu itu 10 persen,” bebernya.

Masih kata Rizal Ramli, almarhum Venjte Rumangkang membujuk dirinya untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan SBY.

"saya (Vanjte) sudah bicara sama temen-temen kita ingin Pak Ramli yang pimpin Demokrat. Jadi Ketua Partai Demokrat lewat KLB,” katanya.

“Pak Ramli nggak usah pusing soal biaya dan macam-macam. Karena kita, kata Vantje Rumangkang, yakin kalau Pak Ramli gabung sama kita, (Partai Demokrat) akan kembali naik lagi,” sambungnya.

Menurut Rizal Ramli, kala itu Venjte Rumangkang ingin perolehan kursi Demokrat di bawah komandonya naik minimal 10 persen

“Kalau Pak Ramli mau (katanya) Demokrat bakal nambah 10 persen, (penawaran ini) sekitar akhir 2017. Setelah (saya) keluar dari Pemerintahan Jokowi,” ungkapnya.

Setelah melalui pertemuan hingga 3 kali, lanjut Rizal Ramli, dirinya memutuskan untuk menolak tawaran itu.

BACA JUGA: Nah, Hasil Survei KLB Demokrat Tidak Ilegal

Dalam perjalanannya, sambung Rizal Ramli, Partai Demokrat malah menjadi partai keluarga. Semua anak-anak SBY jadi pengurus. (*)