GenPI.co - Analisis Akademisi politik Philipus Ngorang mengenai kepemimpinan Presiden Joko Widodo bikin bergidik. Pasalnya, ia menilai era Jokowi adalah sebuah anomali.
“Jokowi itu orang sipil, tapi bisa jadi presiden. Itu, kan, anomali,” ujarnya kepada GenPi.co beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mendadak Jokowi Disorot Pengamat Asing, Komentarnya Menohok Pol!
Namun, Ngorang menegaskan bahwa fenomena kepemimpinan Jokowi itu sebenarnya baik. Sebab, kepemimpinan yang berasal dari tangan masyarakat sipil adalah ciri demokrasi sejati.
“Jadi, daya tariknya itu karena dia melakukan sesuatu, sehingga dia didukung oleh masyarakat,” jelasnya.
Ngorang mengatakan bahwa model demokrasi dari akar rumput akan semakin diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia ke depan.
“Mereka mencari pemimpin yang betul-betul menaruh perhatian kepada masyarakat. Jadi, dukungan masyarakat lahir karena seorang pemimpin atau calon pemimpin melakukan sesuatu,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menjelaskan bahwa rekam jejak seorang pemimpin sebelum menjabat suatu jabatan yang tinggi harus jelas.
BACA JUGA: Pak Prabowo, Tolonglah Bersuara! Bantu Habib Rizieq dan Syahganda
“Harus mulai dari bawah, dari pimpinan apa gitu misalnya. Jokowi dulu, kan, wali kota Solo. Saat menjadi wali kota itu dia tunjukkan bahwa dia betul-betul bekerja untuk rakyat,” jelasnya.
Hal itulah yang membuat elektabilitas Jokowi saat mencalonkan diri pada Pilgub DKI Jakarta 2012, Pilpres 2014, dan Pilpres 2019 menjadi tinggi.
“Masyarakat melihat dia melakukan sesuatu. Makanya, ada ide untuk menjadikan dia memimpin tiga periode. Sebab, masyarakat tahu dan melihat Jokowi melakukan sesuatu yang betul-betul dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.
BACA JUGA: Prediksi Refly Harun Bikin Waswas, Pengganti Megawati Disorot
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News