GenPI.co - Ganda campuran terbaik Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva, dihadapkan dengan jalur neraka usai dikalahkan oleh wakil Jepang.
Seperti diketahui, Praveen Jordan/Melati Daeva baru saja melakoni laga pemungkasnya di grup C Olimpiade Tokyo 2020 dengan melawan wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higasino.
Bermain di Musashino Forest Sports Plaza, Jepang, kesalahan banyak terjadi dari sisi Praveen/Melati dalam laga kali ini.
Terutama Praveen Jordan, yang selalu akrab dengan Net saat melakukan smash atau serangan balik hingga menguntungkan pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higasino.
Hingga pada akhrinya, kesalahan demi kesalahan tersebut pun membuahkan poin untuk Yuta Watanabe/Arisa Higasino. Praveen/Melatu pun kalah dengan skor 13-21, 10-21 dalam tempo 30 menit.
Kekalahan ini nyatanya berdampak buruk bagi Praveen/Melati di laga perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020 selanjutnya. Mengapa?
Meskipun dipastikan lolos dari grup C dengan status sebagai runner-up grup di bawah Yuta Watanabe/Arisa Higasino, namun lawan yang akan dihadapi oleh Praveen/Melati selanjutnya tak kalah menakutkan.
Berstatus sebagai runner-up grup C, Praveen/Melati dipastikan akan melawan juara dari grup A, B, dan D nantinya.
Dari grup A, dua pasangan teratas saat ini diisi oleh Seo Seung-jae/Chae Yu-jung dari Korea Selatan dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari China.
Dua pasangan ini memiliki rekor yang bagus ketika berhadapan dengan Praveen/Melati di segala ajang bulu tangkis.
Diketahui Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong memiliki rekor kemenangan 7-2 atas Praveen/Melati. Begitu pula dengan Seo Seung-jae/Chae Yu-jung yang punya rekor 2-0 atas pasangan Indonesia tersebut.
Lalu dari grup B, ada satu pasangan yang digadang-gadang bakal keluar sebagai juara grup yakni Dechapol Puavarunokroh/Sapsiree Taerattanachai.
Ganda campuran dari Thailand itu saat ini menjadi rival tersengit yang 'lebih baik' untuk dihadapi oleh Praveen/Melati dibandingkan pasangan lainnya.
Pasalnya, BWF mencatat bahwa pertemuan antara Dechapol Puavarunokroh/Sapsiree Taerattanachai dan Praveen/Melati berakhir imbang dengan skor 4-4 dari delapan pertemuan yang telah dilakukan.
Terakhir dari grup D, juara grup sudah dipastikan dipegang oleh Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dari China.
Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping memiliki rekor yang bagus setiap bertemu dengan Praveen/Melati, yakni enam kemenangan dan dua kali kalah.
Kepastian siapa lawan selanjutnya Praveen/Melati dipastikan usai semua grup usai menjalani laga pemungkasnya pada hari ini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News