Dituduh Ekploitasi Anak, PB Djarum Akhiri Audisi

07 September 2019 23:45

GenPI.co— PB Djarum akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis pada tahun 2020, setelah KPAI menilai adanya unsur eksploitasi anak pada ajang pencarian bakat ini.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengemukakan, tahun ini menjadi audisi yang terakhir kalinya dilakukan oleh PB Djarum.

Baca juga:

KPAI Minta Djarum Copot Logo di Audisi Bulutangkis Anak-Anak

Susi Susanti Ternyata “Menantu” Kesayangan PB Djarum

 

“Pada audisi kali ini sebagai ajang untuk pamit sementara waktu. Di tahun 2020, kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum,” kata Yoppy, Sabtu (7/9/2019), dalam acara konferensi pers, di Purwokerto, Jawa Tengah dikutip dari portal PB Djarum. 

Adapun rangkaian audisi 2019 diselenggarakan 8-10 September di GOR Satria, Purwokerto. Audisi terus dilakukan hingga final di Kudus pada November 2019.

“Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu, biar reda dulu. Masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," jelas Yoppy.

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis telah dilaksanakan PB Djarum sejak tahun 2006. Dengan audisi ini, diharapkan muncul bintang bulu tangkis ke depannya.

Namun, mulai tahun 2020, pencarian bakat atlet badminton usia belia  berbakat dari berbagai penjuru Negeri, resmi ditiadakan.

Pada penyelenggaraan audisi tahun ini, juga berbeda dengan kegiatan sama di tahun-tahun sebelumnya.

"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu, kami menurunkannya,” ujar Yoppy.

Ia mengatakan kaus yang dibagikan kepada peserta audisi yang berusia muda juga tidak dibagikan seperti sebelumnya. Masing-masing memakai kaus asal klubnya.

“Itu sudah lebih dari cukup. Kami sudah memutuskannya, tidak ada deal-deal-an lagi, Diterima atau tidak, kami sudah memutuskan seperti itu," ujar Yoppy.

Sikap PB Djarum menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis pada tahun depan, akibat polemik yang berkepanjangan sejak beberapa waktu lalu.

PB Djarum dituduh melanggar oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia.  KPAI menilai adanya unsur eksploitasi anak, dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

"Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Tahun lalu pun kami dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kami  bukan produk rokok," ujar Yoppy.

Meskipun lebih banyak pihak yang mendukung PB Djarum untuk terus melakukan penjaringan atlet potensial lewat audisi umum, namun Yoppy tetap menegaskan jika tahun ini merupakan terakhir kalinya.

"Banyak yang mendukung kami seperti dari para legend, dan PP PBSI. Tetapi sementara akan dihentikan dulu tahun depan, dan kami akan diskusi di dalam mengenai format kedepannya seperti apa," tegas Yoppy.

Namun, ia berharap para atlet bulu tangkis tetap semangat.

“PB Djarum akan berada di garda terdepan untuk pembibitan-pembibitan usia dini dengan segala upaya. Tetapi audisi sementara dihentikan dulu. Jadi nanti kalau ada yang nangis, saya minta maaf," tutur Yoppy.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co