GenPI.co - Manajemen Arema FC sudah pasrah terkait sanksi yang menanti sebagai buntut panjang dari tragedi Stadion Kanjuruhan.
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana melakukan konferensi pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kantor Manajemen Arema, Senin (3/10).
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi usai big match antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada laga lanjutan Liga 1 2022/23.
Berawal dari invasi fans ke lapangan usai Arema kalah 2-3 di kandang sendiri, aparat keamanan menembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Namun, langkah tersebut justru menimbulkan kepanikan yang mengakibatkan penumpukan orang di pintu keluar stadion.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Malang, Minggu (2/10) sore WIB telah teridentifikasi 131 korban meninggal dunia.
Oleh karena itu, Gilang Widya Pramana menyatakan siap menerima sanksi apa pun yang akan dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
“Saya siap menerima sanksi apa pun yang akan didapatkan. Dalam pertandingan Arema, tidak boleh ada nyawa yang hilang,” tutur Gilang.
Lebih lanjut, Gilang juga menegaskan bahwa pihaknya pun melakukan evaluasi internal dan akan bertindak kooperatif untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Arema siap menerima konsekuensi itu. Kami siap dievaluasi, apalagi yang mengevaluasi dari pihak tim investigasi. Tentunya itu bahan masukan dan pelajaran berharga Arema,” ujarnya.
Pihak manajemen Arema FC pun menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pihak keluarga korban, berbagai pihak yang dirugikan dan seluruh masyarakat Indonesia.(mcr23/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News