Berawal dari Hobi, Pria Ini Mampu Dapatkan Penghasilan Tambahan

GenPI.co - Di saat pandemi, ternyata tak menyurutkan banyak orang untuk terus mengembangkan usahanya.

Salah satunya adalah Jaelani yang tinggal di Kampung Simpang, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

BACA JUGA: Keluar dari Pekerjaan, Pemuda Ini Sukses Buka Usaha Kopi Kemasan

Dia memiliki usaha membuat beragam miniatur moda transportasi.

Pria ini membuat antara lain miniatur sepeda motor, mobil, kereta api, dan kapal air dengan detail yang mirip dengan yang aslinya.

Dilansir dari laman ayobandung, Jaelani membuat miniatur tersebut di rumahnya.

Untuk satu miniatur, membutuhkan waktu penyelesaian 1 hari-4 hari. Tergantung tingkat kesulitannya.

"Satu hari itu membuat miniatur sepeda motor, mobil boks satu hari. Paling lama itu membuat kereta api karena ngepasin ban sama rel keretanya cukup sulit,"ujar Jaelani belum lama ini.

Jaelani mulai membuat miniatur sekitar tahun 2011. Awalnya berbahan dasar kardus. Kemudian beralih menggunakan bahan dasar PVC.

BACA JUGA: Jual Truk Oleng Menggiurkan, Adi Dapat Cuan Rp 10 juta/Bulan

Setelah menggunakan PVC, dia merasakan penjualan miniatur moda transportasinya meningkat. Mengingat hasilnya yang lebih menarik dan rapi.

Beragam miniatur tersebut dia buat dengan menggunakan bahan PVC ukuran 2 sampai 5 mili, cat, kabel, dan bahan-bahan penunjang lain yang diperlukan.

Untuk membuatnya, diawali dengan mengumpulkan bahan-bahan, menentukan ukuran miniatur yang akan dibuat sesuai keinginan pelanggan.

Jika sudah selesai, miniatur kemudian dikirim kepada pelanggan yang sebelumnya telah melakukan pemesanan.

"Kebanyakan pemesan dari luar kota seperti Jakarta, Karawang, Bekasi. Kalau Purwakarta dapat dikatakan sedikit. Dalam satu minggu alhamdulilah ada saja yang pesan. Paling sedikit empat miniatur terjual. Pemasaran memanfaatkan media sosial," kata pria berusia 37 tahun itu.

Untuk harga miniatur yang dijualnya, Jaelani mematok harga beragam. Yaitu mulai dari Rp 100 ribu untuk sepeda motor, Rp 200 ribu harga mobil boks.

Kereta api per gerbong Rp 100 ribu, jika dengan lokomotifnya menjadi Rp150 ribu. 

"Tapi harga itu masih bisa kurang, kok," ungkapnya. 

Jaelani menjalani usahanya tersebut dengan penuh semangat, karena memang berawal dari hobi.

"Membuat karya seni seperti ini memang hobi, kemudian ditekuni agar menghasilkan uang. Lumayan dari hasil penjualan miniatur untuk tambah-tambah pendapatan disambi bekerja di luar," ujar Jaelani. (*)