Gegara Telat Bayar Uang Kuliah, Dokter Michael Jadi Pebisnis Top

17 Juni 2021 11:35

GenPI.co - Tak hanya berkutat di bidang kesehatan, dr. Michael Lawanto juga sukses membangun bisnis kuliner.

Dokter muda kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini menceritakan awal mula dirinya dapat membangun bisnis kuliner camilan ayam dengan merek Honey Pok.

"Keputusan mendirikan camilan ayam bernama Honey Pok berkat hobi ngemil saya. Kemudian muncul ide untuk menjadi pelaku usaha di bidang kuliner," kata dr. Michael di Surabaya, belum lama ini, dikutip Antara.

BACA JUGA:  Kenny Buka Toko Somay Tante Teni di Mal, 2 Tahun Udah Balik Modal

Pria lulusan S1 pendidikan dokter umum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tahun 2016 mengungkapkan, bisnis kulinernya tersebut bermodal awal Rp100 juta.

Uniknya, Michael Lawanto langsung memilih Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi lokasi pertama pada 2015 untuk membuka dan menjalankannya bisnis camilannya.

BACA JUGA:  Sempat Terbelit Utang, Sarjana Ganteng Ini Sukses Ternak Sapi

"Mengapa saya pilih Banjarmasin bukan Kota Surabaya? Karena, di Surabaya bisnis yang serupa dengan Honey Pok sudah banyak dilakukan pelaku usaha kuliner. Ini yang membuat saya sedikit khawatir Honey Pok tidak bisa berkembang cepat," ujarnya.

Strategi bisnis Michael yang juga merupakan pemilik Klinik dr MF beauty Skin ini terbukti cespleng.

BACA JUGA:  Sarjana Cantik & Jago Masak, Kini Devina Sukses Bisnis Bake Haven

Baru tiga bulan bisnis Honey Pok berjalan, ratusan warga Banjarmasin silih berganti tiap harinya datang ke Duta Mal hanya untuk membeli camilan ayam crispy dengan taburan saus madu.

Mengingat hampir seluruh warga Banjarmasin mengakui ayam crispy yang ia jual enak, Honey Pok pun diperluas pasarnya di Surabaya pada 2016, bertempat di Mal Ciputra.

"Puji syukur rasa dari ayam crispy Honey Pok bisa diterima meski perlu melalui beragam rintangan. Bahkan, karena semakin tenarnya, dalam setahun (2016) Honey Pok langsung buka cabang di Lenmarc dan Pakuwon Mall Surabaya," bebernya.

Keunggulan camilan ayamnya, adalah saus madu yang sekaligus menjadi ciri khas ayam crispy Honey Pok.

Dari Surabaya, Honey Pok juga membuka cabang gerai baru di Sun City dan Lippo Mall Sidoarjo.

Pada akhirnya di tahun 2018, dr. Michael memutuskan untuk menjadikan usaha Honey Pok itu dengan sistem bisnis warabala.
Keputusan tersebut diambil karena dirinya tidak ingin meninggalkan jiwa kedokteran pascalulus di 2016.

"Namun, di satu sisi saya juga tidak ingin menjual Honey Pok. Maka dari itu langkah yang tepat saya pikir, ya, membuatnya menjadi franchise," ungkapnya.

Honey Pok resmi menjadi warabala di 2018. Selama setahun atau hingga 2019 Honey Pok pun telah ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Total waralaba Honey Pok ada sebanyak 35 cabang pada 2019 dan sebanyak 14 di antaranya adalah milik dr. Michael.

Dia mengakui perjalanannya menjadi pebisnis sukses dalam menahkodai Honey Pok tak melulu menemui jalan mulus.

Sang dokter mengatakan dirinya merupakan orang biasa, yang lahir dari keluarga yang sederhana.

Bahkan, saat mendaftar kuliah kedokteran di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, orang tuanya sempat terlambat untuk membayar uang kuliah.

Namun justru berawal dari keterlambatan membayar SPP itulah, dr Michael tercetus ide untuk menjalankan bisnis kuliner Honey Pok hingga menjadi pebisnis sukses seperti sekarang ini.

“Karena orang tua telat membayar kuliah, malah mendorong saya untuk bisa menjadi sukses hingga saat ini. Kerja apapun pernah saya lakukan. Saya pernah menjadi reseller menjual produk apapun. Setiap orang yang saya kenal saat menjual barang selalu saya tawarkan bantuan penjualan," tutur dr. Michael.

Dokter Michael juga berpesan, jika keberhasilan dalam berbisnis kuliner kunci utamanya adalah memilih orang yang jujur.

Oleh sebab itu, sumber daya manusia (SDM) yang dipekerjakan di setiap cabang Honey Pok selalu yang jujur dan ulet. (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co