Bisnis Kerajinan Tangan, Aep Dapat Orderan dari Perusahaan Gede

28 Agustus 2021 00:40

GenPI.co - Lewat keterampilannya, Aep Saepudin mampu menghasilkan cuan dari produk pajangan yang dibuatnya.

Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan baginya, untuk menjalankan usaha.

Dia membuat kerajinan tangan seperti lampu hias, sangkar burung, miniatur kapal.

BACA JUGA:  Sopir Taksi Online Jadi Pebisnis, Usahanya Makin Moncer

Tempat poduksi kerajinan tangannya tersebut dilakukan di rumahnya yang berlokasi di Kampung Sukamaju, Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

"Kalau membuat sangkar burung mulai 2011, semenjak pandemi covid-19 saya mulai membuat kerajinan lain seperti miniatur kapal pinisi, dudukan lampu dan lainnya," kata Aep, dilansir dari Ayopurwakarta, Rabu (4/8/2021).

BACA JUGA:  Samsul Berhasil Raup Ratusan Juta Rupiah/Bulan dari Bisnis Online

Meski di awalnya mengalami kesulitan dan hasilnya belum rapi, sejalan dengan waktu kerajinan tangannya kini ciamik hasilnya.

Semua itu dilakukannya dengan belajar membuat kerajinan tangan secara otodidak, antara lain melalui info cara pembuatannya di media sosial.

BACA JUGA:  Curhat ke Orang Tua Karena Nganggur, Yusril Kini Punya 17 Pekerja

Dia termotivasi untuk membuat berbagai jenis kerajinan ini, karena ingin bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu, dia juga tetap berkarya di tengah keterbatasan yang dimiliki.

Dengan produksi kerajinan tangan, Aep Saepudin juga bisa hidup mandiri dan menafkahi keluarga, meski ditopang dengan kedua tongkat untuk tetap bisa beraktivitas.

Untuk pemasaran kerajinan tangannya, Aep memanfaatkan media sosial juga toko online.

"Termurah Rp 50 ribu tertinggi Rp500 ribu dari berbagai karya seni," bebernya.

Hal yang membahagiakan, dia mengemukakan saat ini mendapatkan pesanan miniatur kapal pesiar dari salah perusahaan terbesar di Indonesia, yang nantinya untuk dipajangkan di kantor.

"Saat ini untuk pembuatan sangkar burung berhenti sementara, jadi fokus membuat beragam produk kerajinan lain. Untuk sangkar burung saya pernah kirim ke Sumatera, tapi kalau kerajinan miniatur seperti kapal pinisi ini baru di Jawa Barat," ujar Aep.

Aep pun meminta kepada seluruh penyandang difabel atau yang mengalami keterbatasan fisik tidak patah semangat dalam menjalani hidup dan tetap berkreasi.

"Saya mengajak kepada seluruh penyandang difabel untuk tidak mengeluh karena apa yang dialami, kita bisa berkarya dan tetap semangat," ujar Aep. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co