GenPI.co - Ubeidillah benar-benar memiliki mental sebagai pengusaha sukses saat menjalankan bisnis abon lele.
Warga Desa Maruyung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu harus merasakan jatuh bangun.
Kegagalan seolah menjadi makanan sehari-hari bagi Ubeidillah. Namun, dia tidak menyerah.
Ubeidillah mengaku sering mengalami kegagalan saat membuat resep olahan ikan lele.
Dia pun pernah membuat abon lele sebanyak sepuluh kilogram. Akan tetapi, produknya tidak laku.
"Kami bagikan ke majelis taklim dibilang keasinan. Bikin lagi kemanisan. Saya catat sampai ratusan kali," kata Ubeidillah sebagaimana dilansir laman Link UMKM, Senin (14/2).
Ubeidillah lantas mengikuti pelatihan pengolahan crackers abon ikan yang digelar Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) pada 2019.
Dia pun menerapkan ilmu yang didapatkan untuk memproduksi crackers berbahan baku ikan lele.
“Abon curah saya melimpah banyak, pemasarannya kurang. Dikasih jalan pelatihan dan didampingi,” ucap Ubeidillah.
Ubeidillah mengaku sempat berpikir apakah abon lele yang diproduksinya akan laku atau tidak.
“Kami coba saja," tutur Ubeidillah.
Setelah mengikuti pelatihan, Ubeidillah seolah mampu menuliskan kisah sukses menjalani bisnis.
Abon lele yang diproduksinya mejeng di beberapa pameran dan bazar produk UMKM.
Bisnis milik Ubeidillah makin berkembang. Saat pandemi covid-19 melanda, omzet bisnisnya lebih dari Rp 100 juta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News