Info Mudik 2019, ini 10 Kuliner Layak Dicoba Kala ke Purworejo

30 Mei 2019 14:00

GenPI.co - Info mudik 2019 tak sekadar arus lalu lintas. Tapi juga kuliner yang bisa dinikmati kala mudik. Bagi yang  mudik ke Purworejo, saatnya bernostalgia lewat kuliner-kuliner tradisional yang khas. Ada banyak camilan maupun makanan berat yang layak dinikmati.

Apa saja? Simak rangkumannya berikut

Sate Winong

Sajian ini tak jauh beda dengan sate kambing lainnya. Namun, cita rasa dan kelezatan sate winong lain dari yang biasa. Yang membuatnya spesial adalah penggunaan kecap asli buatan si empunya warung, berikut tambahan bumbu lainnya.

Sate winong disajikan dengan tambahan daun jeruk yang diiris tipis-tipis hingga menyerupai helai rumput. Selain itu, ada banyak potongan bawang merah yang diiris dalam potongan besar. Bagi penyuka rasa pedas, pemilik warung biasanya menyediakan semangkuk sambal kecap. Sate winong bisa didapat di Desa Winong, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

Baca juga: Mudik ke Salatiga, Jajal Ragam Kulinernya 

Kupat Tahu

Kupat tahu adalah makanan tradisional Indonesia yang berbahan dasar ketupat, tahu yang telah digoreng, dan bumbu kacang. Lontong dapat juga digunakan sebagai pengganti ketupat. Kupat tahu mirip dengan ketoprak atau karedok. Bedanya terletak pada kuahnya. Kupat tahu bisa dengan mudah ditemukan di warung-warung daerah Purworejo, khususnya di pasar tradisional.

Kue Lompong

Kue lompong memiliki warna hitam dan rasa yang manis. Warna hitamnya didapat dari batang talas atau lompong yang direbus hingga hancur dan dicampur dengan adonan kue. Saat menggigit kue ini, kamu akan mendapati kacang sebagai isiannya. Nikmat sekali. Kue lompong dibungkus dengan daun pisang kering yang biasa disebut klaras. Klaras ini juga membuat rasa kue lompong makin unik dan khas. Kue ini bisa dengan mudah ditemui di Purworejo.

Kue Clorot

Camilan ini berbentuk lonjong dan menyerupai terompet. Clorot terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah. Dibentuk menyerupai terompet dan dibungkus dengan janur kuning lalu direbus. Cara makan clorot, Anda cukup menekan janur yang ada di unjung. Maka clorot akan keluar dengan sendirinya. Jika ingin berburu clorot, kamu bisa mampir di Pasar Grabag.

Baca juga: Mudik ke Wonogiri, 10 Destinasi ini Bikin Betah Berhari-hari 

Bebek Kosek

Bebek kosek adalah menu berbahan dasar bebek yang terkenal nikmat dan tidak alot. Penggemar menu ini rata-rata ketagihan dengan sambalnya. Pedasnya pas dan memberi sensasi rasa mak nyus saat bercampur dengan daging bebek yang gurih. Menu ini bisa didapat di Warung Makan Pojok, Jalan Brigjend Katamso, Pangenrejo, Purworejo. Warung ini adalah cabang dari Warung Makan Pojok di pojokan selatan alun alun Purworejo.

Sate & Gule Kambing Pak Bakri

Warungnya kecil. Namun, sajian sate dan gule kambing Pak Bakri sangat otentik dan selalu bikin ketagihan penggemarnya. Warung ini berada di pinggir Jalan Purworejo - Winong. Yang khas dari Pak Bakri adalah terbuat dari daging kambing muda, sehingga memiliki tekstur empuk. Makin nikmat dengan guyuran kuah kecap manis plus irisan bawang merah mentah. Anda tak perlu repot untuk menggigit daging dari tusukannya, karena penyajiansate di sini sudah tanpa tusukan.

Pempek TBA

Pempek TBA berlokasi di pintu gerbang TBA alias Taman Bermain Anak. Selain pempek, di kedai ini juga dijual tempura, sosis jumbo bakar, gorengan dan minuman ringan. Berbagai jenis pempek ada di sini. Pempeknya enak, cukonya juga pas. Apalagi harganya, ramah banget di dompet.

Baca juga: Mudik ke Madiun ini 10 Kuliner Top Setempat 

 Bakpia Jeane

Bakpia Jeane merupakan bakpia kebanggan Purworejo. Lokasi tokonya ada di Bagelen,  Purworejo. Persis di tepi Jalur Purworejo-Yogya (dekat jembatan Bagelen). Ada dua tipe bakpia, yang basah dan kering. Untuk yang kering keuntungannya bisa lebih tahan lama. Sedangkan yang basah cuma tahan seminggu saja sejak dimasak.

 Dawet Ireng

Purworejo punya dawet versi sendiri yang biasa disebut dawet ireng (hitam). Dawet ireng berasal dari daerah Butuh, Purworejo. Uniknya dari minuman ini, butiran dawet berwarna hitam. Warna hitam ini diperoleh dari abu jerami yang dibakar kemudian dicampur dengan air. Selanjutnya digunakan sebagai pewarna dawet. Keunikan lainnya yaitu dalam penyajian. Jumlah dawet lebih banyak daripada kuahnya. Dengan ditambagkan sedikit es, dawet ireng akan sangat menyegarkan jika diminum pada siang hari.

Cenil

Makanan satu ini bisa dibilang unik. Sudah terlihat dari warna-warnanya yang cantik. Cenil terbuat dari pati ketela pohon atau tepung kanji yang diolah sedemikian rupa. Diberi warna, kemudian direbus. Bentuknya ada yang bulat-bulat kecil seperti kelereng, ada juga yang berbentuk kotak. Disajikan dengan ditaburi parutan kelapa dan gula pasir, kemudian dibungkus dengan daun pisang. Cenil biasa dijajakan di pasar-pasar tradisional di Purworwjo.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co