Desa Wisata Bonjeruk, Suguhan Berbeda di Lombok Tengah

14 Desember 2021 23:58

GenPI.co - Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kecamatan Janggat, Kabupaten Lombok Tengah, terdapat desa yang dulunya menjadi pusat pemerintah Kedistrikan Hindia Belanda.

Desa tersebut kini dikenal sebagai Desa Wisata Bonjeruk.

Lokasinya dapat dicapai dengan berkendara selama 30 menit dari Bandara Internasional Lombok.

BACA JUGA:  Menikmati Keindahan Desa Wisata Yoboi di Papua, Patut Dicoba

Wisatawan yang berkunjung ke desa ini dapat melihat beragam bangunan tua bergaya Eropa, salah satunya gapura dengan tulisan "Bondjeroek den 10 mei" dan tahun "1933" di bawahnya.

Potensi Desa Wisata Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mulai menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun asing, bahkan masuk dalam 50 Anugerah Desa Wisata Terbaik Indonesia (ADWI) 2021 yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

BACA JUGA:  Desa Wisata Batulayang Punya Banyak Spot Instagramble, Yuk Datang

Ketua Harian Pokdarwis Wirajaya Putrajaya Jonggat, Wiryadi di Praya, Rabu mengatakan, salah satu kekuatan utama Desa Wisata Bonjeruk adalah cerita sejarahnya.

"Para pengunjung akan berkesempatan melihat banyak bangunan tua bergaya arsitektur Eropa, yang tentunya menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan karena kontras dengan suasana pedesaan," kata dia seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/12/2021).

BACA JUGA:  45 Desa Wisata di Lombok Siap Sambut Turis Asing Penjuru Dunia

Selain wisata sejarah, Desa Wisata Bonjeruk juga punya potensi wisata agro berkat alamnya yang subur.

Bonjeruk menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam.

Mulai dari kegiatan pertanian, perkebunan buah, persawahan, dan perdagangan hasil bumi yang juga bisa disaksikan langsung di Bonjeruk.

"Wisatawan juga bisa mencicipi langsung buah-buahan segar yang dipetik seketika dari kebun desa," katanya.

Tak cuma itu, wisatawan pun bisa bersepeda di antara hamparan perkebunan dan sawah yang bertumpuk-tumpuk menjadi daya tarik utama di Bonjeruk.

Permainan tradisional seperti gasing dan enggrang juga kerap dimainkan warga.

Pengembangan Desa Wisata tidak hanya mengandalkan potensi alam, kerajinan maupun lingkungan.

Makanan dan jajanan tradisional juga menjadi salah satu faktor pendukung atau daya tarik meningkatkan kunjungan wisatawan.

Seperti halnya yang dilakukan Desa Wisata Bonjeruk menawarkan makanan tradisional "Nasi Ayam Merangkat" dan jajanan khas Lombok yang dijual di Pasar Bambu.

Wisatawan juga bisa menyantap buah-buahan yang baru dipetik di kebun desa.

Mereka juga dapat mengenal permainan tradisional yang masih dimainkan warga, di antaranya gangsing dan egrang, dan membaca lontar. Happy Traveling.(ant)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co