Petik Cabai di Panen Raya, Bupati Bone Bolango Belajar Kesabaran

07 Agustus 2019 08:00

GenPI.co – Cabai yang ditanam menghampar di ladang Desa Bulontala Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mulai menguning dan terlihat montok. Ini menandakan saatnya dipetik. Memetik cabai bukan masalah yang mudah, butuh kesabaran. Bagi yang tidak pengalaman, tangan dan mata akan terasa pedas karena terpapar zat kandungannya. Itu yang dirasakan Bupati Bone Bolango Hamim Pou.

Yang juga diperhatikan adalah memetik cabai harus dengan tangkainya agar bisa tahan lama, dilakukan saat pagi agar beratnya optimal serta hati-hati saat memetik buah jangan sampai mematahkan batangnya.

Baca juga :

Pertama Kalinya, Bone Bolango Gorontalo Bakal Bangun Hotel

Ramahnya Para Nou Bone Bolango Menyapa Wisatawan

Staf Disparek Bone Bolango Presentasi Soal Hiu Paus di Australia

Teknik memanen cabai ini menjadi perbincangan yang menarik saat Hamim Pou melaksanakan panen raya cabai di lahan kelompok tani Al-Hidayah Desa Bulontala Timur Kecamatan Suwawa Selatan, Bone Bolango, Selasa (6/8). Hamim Pou mengatakan petani harus terus produktif, belajar menggunakan teknologi tepat guna agar hasil pertanian bisa maksimal.

Ia juga berharap petani harus sejahtera, untuk pendampingan dan bantuan akan terus dilakukan oleh instansi teknis.

”Apapun yang diminta bahkan kalau perlu tunjangan saya akan berikan sama petani yang penting petaninya sungguh-sungguh bekerja dan meningkatkan produksi pertaniannya, serta tidak mudah menyerah,” ujar Hamim Pou.

Hamim Pou mengaku prihatin karena harga cabai saat ini berada di level rendah. Padahal cabai milik kelompok tani ini dibudidayakan secara organik.

”Ketua kelompok tani mengeluh karena harga cabai anjlok. Cabai organik dengan kualitas terbaik dihargai pedagang hanya Rp20 rbu/kg. Sementara di pasar harganya mencapai Rp70-75 ribu per kilogram,” tutur Hamim Pou.

Kondisi ini akan diperbaiki, terutama pada alur distribusi agar para petani cabai organik ini juga merasakan jerih payahnya selama merawat tanaman ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co