Kajian dan Riset Soal Asean di Indonesia Masih Minim

Kajian dan Riset Soal Asean di Indonesia Masih Minim - GenPI.co
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Netty Muharni berkunjung ke UGM, Senin (3/5). (FOTO : Humas UGM)

GenPI.co - Indonesia masih sangat minim kajian dan riset soal ASEAN dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pun diminta untuk bisa menjadi inisiator dalam pengembangan pusat studinya.

Kajian dan riset mengenai Asean yang masih sangat terbatas di Indonesia itu terungkap saat Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Netty Muharni melakukan kunjungan ke UGM pada Senin (3/5).

BACA JUGA : Pengumuman Penting! Tsunami Covid-19 Bergerak ke ASEAN,

Netty mengatakan kunjungan ke rektor UGM ini dalam rangka menyampaikan peluang Indonesia akan menjadi ketua ASEAN pada 2023 mendatang. Menurutnya, untuk itu diperlukan berbagai ide dan pemikiran yang cemerlang dalam pengembangan Asean ke depannya.

Menurut Netty, salah satu upayanya berupa mendorong lahirnya pemikiran dari kajian pusat studi Asean yang ada di berbagai perguruan tinggi.

“Saya kita nantinya kita sangat perlu pemikiran dari perguruan tinggi,” kata Netty dalam keterangan tertulisnya pada Senin (3/5).

Netty berharap agar UGM bisa menjadi inisiator dalam pengembangan pusat studi ASEAN di Indonesia dengan menggerakkan pusat studi untuk banyak melakukan kegiatan riset dan publikasi. Menurutnya selama ini sangat minim dibandingkan dengan negara anggota Asean yang lain.

“UGM bisa menjadi koordinator sekaligus inisiator pada riset dan publikasi soal ASEAN yang selama ini masih sangat terbatas,” ucap Netty.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya