GenPI.co 
GenPI.co - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Tri Widjaja mengatakan lonjakan kasus Covid-19 berdampak terhadap kesehatan para dokter yang menangani pasien.
Menurut Tri Widjaja, dari 2020 hingga 2021 tercatat sebanyak 150 dokter yang dilaporkan positif Covid-19.
Lebih lanjut, kata Tri Widjaja, efek ini terjadi pascalebaran. Kasus baru di DIY pun kini menyentuh angka 700 orang.
BACA JUGA: Warga Jogja Bisa Vaksin Gratis, Ini Tempat dan Jadwalnya
“Itu baru dokter (150 positif Covid-19), belum bidan, belum perawatnya. Itu bisa bertambah, mengingat pasien di IGD banyak, lalu dokter di dalam ruangan itu juga lama di sana kelelahan dan (rawan) terpapar,” jelas Tri Widjaja seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com, Sabtu (26/6/21).
Tri Widjaja menjelaskan lebih lanjut, bertambahnya dokter yang terkonfirmasi Covid-19 sendiri karena efek dari pascalebaran 2021, dimulai dari Kudus, merambah ke Jawa Tengah seperti Semarang, Solo dan DIY.
BACA JUGA: Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Jogja Melonjak
“Jadi kami melihat (wilayah) seperti Semarang, Kudus, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta itu yang zona merah untuk penanganan Covid-19. Terutama, karena kami IDI menyasar ke dokternya karena mereka garda terdepan. Kami mendorong IDI di DIY untuk self report terhadap para dokter yang ada di rumah sakit, sampai saat ini baru ada 150 orang dokter yang terpapar,” ujarnya.
Hingga kini tercatat, jumlah dokter di DIY mencapai 3.000 orang lebih. Tri Wijaya menjelaskan bahwa ada sejumlah dokter dan juga perawat yang kembali terkonfirmasi Covid-19 ketika bertugas.
BACA JUGA: Wisata Hits Jogja, Borobudur Trail of Civilization
“Jadi ada nakes (tenaga kesehetan) di RS yang reinfeksi, jadi sudah pernah Covid-19, sekarang kena lagi. RS (rumah sakit) di Sleman ada sekitar 5-10 orang yang terpapar, Kulon Progo juga ada,” sebutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
