Cara Unik Menyambut Idul Fitri di Suku Bajau

Cara Unik Menyambut Idul Fitri di Suku Bajau - GenPI.co
Tradisi pasang lampu menjelang Idul Fitri di Suku Bajau, yang disebut Sangang pepe. Foto: Rosyid Azhar.

GenPI.co – Ada yang menarik saat menjelang Hari Raya Idul Fitri di perkampungan Suku Bajau, Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Desa yang berada di atas laut ini menyambut Idul Fitri dengan memasang aneka lampu minyak yang biasa disebut Sangang Pepe.

Jika pada masyarakat Gorontalo, tradisi pasang lampu 3 hari menjelang Idul Fitri ini dinamakan Tumbilotohe.

“Suku Bajau di Gorontalo memang tidak banyak, namun kami juga memiliki tradisi lama, kebiasaan masyarakat Bajau memasang lampu minyak, namanya Sangang Pepe,” kata Rena Pasandre, warga Desa Torosiaje Laut, Minggu (26/5/2019).

Karena seluruh perkampungan Suku Bajau ini berada di atas laut, tidak mudah menyalakan lampu minyak ini, apalagi jika angin bertiup kencang. Beraneka bentuk lampu dibuat agar bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berada di atas laut.

BACA JUGA: Kisah 2 Wisatawan Belanda yang Terpesona Kota Tua Gorontalo

Kreatifitas membuat lampu minyak juga disesuaikan dengan faktor risiko kebakaran yang dihadapi warga, apalagi rumah suku bajau dibuat dari kayu, bahkan jalan dan lorong yang berada di desa ini terbuat dari kayu.

“Sangang Pepe selalu ditunggu anak-anak dan kaum dewasa, mereka menanti kesyahduan menjelang Hari Raya, beruntung sekali jika bertepatan dengan malam laitatul qadar,” kata Rena Pasandre.

Warga menyiapkan lampu minyak dengan memanfaatkan botol atau kaleng yang diisi minyak tanah, untuk menghindari ditiup angin, api yang menyala diamankan dengan semprong atau lainnya yang aman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya