Jalur Daki Terlalu Ramai, 10 Orang Tewas dan hilang di Everest

Jalur Daki Terlalu Ramai, 10 Orang Tewas dan hilang di Everest - GenPI.co
Jalur pendakian Gunung Everest terlalu padat (Foto : Istimewa)

GenPI.co - Sekitar 10 pendaki dilaporkan tewas atau hilang pada musim ini di jalur pendakian Gunung Everest. Namun otoritas pariwisata Nepal membantah penyebab meninggalnya para pendaki tersebut ditenggarai akibat padatnya jalur menuju puncak gunung paling tinggi sejagat itu.  Menurut Direktur Jenderal Departemen Dandu, Raj Ghimire, "Ada faktor lain yang menyebabkan kematian termasuk kondisi cuaca yang buruk," ujar Ghimire.

Baca juga :

Gunung Agung Meletus, NASA : Kita Harus Bahagia 

Kabar Gembira, Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka 

Begini Sejarah Gunung Agung Meletus, Persis Ki Joko Bodo Lahir 

Ghimire menambahkan, sebanyak 381 orang di musim semi ini antre mendaki gunung Everest, namun karena periode cuaca yang menunjang untuk pendaki terjadi sangat singkat, jumlah pendaki di jalur puncak Everest lebih tinggi yang diharapkan. Hingga saat ini, jumlah laporan yang resmi korban yang meninggal sebanyak 8 orang.

Salah satu insiden pendaki yang meninggal terjadi pada Robin Haynes berusia 44 tahun asal Inggris, ia meninggal Sabtu (25/05) usai berhasil menggapai puncak gunung yang dijuluki atap dunia tersebut. Sebelumnya warga Irlandia Kevin Hynes (56 tahun) juga dilaporkan tewas di tendanya. Ada pula Séamus Lawless juga dari Irlandia tewas akibat diduga terjatuh dari puncak Everest.

Sementara korban lainnya satu orang Nepal, 4 orang dari India, 1 orang Austria dan 1 orang dari Amerika Serikat dinyatakan meninggal atau hilang saat pendakian di Gunung Everest.  Seorang pemandu lokal menyatakan, salah satu korban dari India bernama Nihal Ashpak Bhagwan meninggal karena evakuasi terkendala jalur yang ramai, ia terjebak di kemacetan jalur selama 12 jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya