Ahli Epidemiologi Buka Suara Soal Kasus Covid-19 di Indonesia

Ahli Epidemiologi Buka Suara Soal Kasus Covid-19 di Indonesia - GenPI.co
Foto: dr. Dicky Budiman

GenPI.co - Ahli Epidemiologi Griffith University dr. Dicky Budiman mengungkapkan kasus covid-19 masih rawan hingga akhir Agustus. 

Namun, dia mengatakan ada dampak positif dari PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Namun, belum signifikan, karena kita lihat data utama pada awal dan akhir, indikator awal itu yg harus diperhatikan adalah tes positivity rate. Sayangnya masih jauh sekali dari yang ditargetkan,” katanya kepada GenPI.co, Senin (9/8).

BACA JUGA:  Cara Komunitas Literasi Tetap Aktif di Masa Pandemi Covid-19

Dicky juga mengatakan tes positivity rate masih di bawah 10 persen, apalagi lima persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa laju penularan di komunitas sangat tinggi.

“Artinya juga menunjukkan sebagian besar kasus infeksi di masyarakat, sebagian besar klaster itu tidak bisa dideteksi dan itu berbahaya,” ucapnya.

BACA JUGA:  Buah Limpasu di Pedalaman Kalsel Ini Dipercaya Obati Covid-19

Dia mengatakan rendahnya tes positivity rate akan menambah percepatan dari virus tersebut sehingga bertambahnya kasus infeksi baik yang ringan sampai berat. 

“Akhirnya menambah potensi dan kasus kematian di rumah-rumah masyarakat, ini yang terjadi karena tidak terdeteksi,” kata Dicky. 

BACA JUGA:  2 Isoter Disiapkan di Kaltim Antisipasi Lonjakan Kasus Covid

“Ini salah satu yang belum berhasil kita kendalikan selama PPKM, karena cakupan testingnya tidak meningkat secara signifikan dan belum sesuai dengan skala penduduk di masing-masing daerah maupun eskalasi pandeminya,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya