Lebih lanjut, Eko pun mengkritik media massa yang kerap menyebarkan berita dengan judul bombastis.
Hal itu disebabkan oleh sistem yang menuntut para wartawan untuk melakukan hal tersebut.
“Seperti kita tahu literasi masyarakat cukup rendah, sehingga hal itu cukup bermasalah. Hal itu bisa menyebabkan hoaks jadi terverifikasi, karena bersumber dari media massa,” jelasnya.
BACA JUGA: Akademisi Komentar Hoaks Rp 2 T, Singgung Kasus Ratna Sarumpaet
Eko mengatakan masyarakat selama ini hanya menjadi konsumen dari berita semi-bohong dari media massa.
“Di Amerika Serikat pun banyak yang begitu. Namun, untungnya yang sering percaya dengan hoaks adalah masyarakat yang tak lagi aktif secara digital dan bukan dari generasi milenial,” katanya.
BACA JUGA: Pendiri KedaiKopi Sorot Anak Akidi Tio, Ratna Sarumpaet Disebut
Selain itu, Eko meminta diadakan penelitian terkait implikasi hoaks di dalam masyarakat.
“Kalau hoaks itu disebarkan, lalu tak menyebabkan apa-apa, tak masalah. Namun, jika hoaks menyebabkan masyarakat berlaku sesuai hoaks tersebut, itu baru bermasalah,” paparnya.(*)
BACA JUGA: Buzzer Angkat Kasus Ratna Sarumpaet, Begini Respons Rizal Ramli
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News