Seniman Mural Jogja Dibredel, Bangkit Melawan dan Tunduk Ditindas

Seniman Mural Jogja Dibredel, Bangkit Melawan dan Tunduk Ditindas - GenPI.co
Mural dipaksa sehat di negeri yang sakit. Fto: twitter @worldpredictio5

GenPI.co - Pemerintah Daetah Istimewa Yogyakarta tengah sibuk menghapus mural yang dianggap meresahkan penguasa, salah satunya di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta.

Cerita ini bermula pada pukul 10.30 WIB, Sabtu (21/8/2021). Lima pemuda menuju tembok besar yang berada di timur Jembatan Kewek dengan menenteng sejumlah kaleng cat dan beberapa pilox.

Para seniman mural yang tergabung dalam komunitas Forum Jogja Street Art ini bergantian menyapukan kuas catnya ke tembok Jembatan Kewek, menggambar serangkaian huruf. Salah seorang pemuda lainnya tampak memberi arahan. Ia sesekali memperhatikan lokasi sambil terus menyelesaikan lukisan muralnya.

BACA JUGA:  Pemerintah Sikat Seniman Mural, LSM Beri Pesan Menohok

Bamsuck, satu dari lima seniman yang terlibat kemudian terlihat menyesap batang rokok yang tinggal setengah jari, lalu membuang puntungnya tanda memastikan bahwa muralnya selesai. Ia kemudian meninggalkan lokasi bersama empat seniman lainnya. Foto dan video dokumentasi juga sudah disimpan dalam kamera handphone mereka masing-masing.

"Ya sudah akhirnya kita selesaikan karya itu, karena kami juga ingin menyuarakan kegelisahan kami pada situasi saat ini. Kami hanya ingin bersuara karena kami rakyat yang punya hak berekspresi," kata Bamsuck saat menceritakan kembali kejadian itu, dilansir dari Ayoyogya.com.

BACA JUGA:  Muncul Sayembara Mural di Jogja, Polda DIY Peringatkan Pidana

Sesaat kemudian, notifikasi pesan WhatsApp-nya berdenting. Saat dicek, video sejumlah petugas berompi hijau lime tampak sedang mengecat putih mural yang dia buat bersama rekan-rekannya. Bamsuck mengaku tak menyangka mural yang dibuat selama tiga jam itu seketika lenyap dihapus.

"Akhirnya saya melintas, dan iya benar dihapus. Baru kali ini karya saya dihapus, kenapa hanya sebuah mural sampai segitunya dihapus? Padahal bukan kriminal," ucap Bamsuck.

BACA JUGA:  Mural Dimusuhi, Rizal Ramli Jadi Begini

Ekspresi kesal tergambar dari raut wajah pria kelahiran Jogja tahun 1993 itu. Menurutnya kata yang terlukis di muralnya hanya pesan dan suara kegundahan warga saat situasi sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya