Belajar Dari Bali: Tradisi Tetap Berjalan, Covid-19 Terkendali

Belajar Dari Bali: Tradisi Tetap Berjalan, Covid-19 Terkendali - GenPI.co
Upacara Ngaben. Foto: ANTARA

GenPI.co - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Drs. I Made Rentin, AP., M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan adat seperti upacara Ngaben berpotensi menjadi klaster penularan di Bali.

Menyikapi potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Bali melakukan pendekatan terhadap desa adat untuk mendukung penanganan di tingkat mikro, yaitu membentuk satuan tugas (satgas) berbasis desa.

Upaya ini untuk merespons risiko penularan saat berlangsungnya kegiatan-kegiatan keagamaan, adat dan masyarakat lain.

BACA JUGA:  Kasus Covid-19 Harian di Bali Turun Signifikan, Ini Penyebabnya

“Budaya tetap berjalan, tradisi lestari, tetapi kemudian bagaimana penyebaran Covid dapat dicegah, misalnya kegiatan maksimal 15 orang dan harus melakukan tes antigen,” ujar Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Herry Yogaswara, M.M., dalam diskusi virtual Jumat (3/9).

Pendekatan desa adat juga sangat membantu dalam mendukung program isolasi terpusat (isoter), sehingga kasus positif dapat turun secara signifikan.

BACA JUGA:  Penanganan Covid-19 Menkes Budi Tak Jelas, Pantas Direshuffle?

Isolasi mandiri dipandang tidak efektif dan memicu terjadinya penyebaran karena kondisi rumah yang tidak memadai untuk perawatan serta lemahnya pengawasan.

Herry menambahkan, pembelajaran selanjutnya yaitu Pemerintah Bali melakukan pendekatan adat yang bersifat inklusif.

Melalui pendekatan ini, desa adat membuka komunikasi berbagai masyarakat dengan latar belakang budaya berbeda sehingga ini mendorong terjadinya komando penanganan di tingkat mikro yang dapat diikuti semua pihak secara terpusat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya