
GenPI.co - Ienas Tsuroiya yang kini dikenal sebagai enterpreneur sekaligus motivator dengan tulisan-tulisannya di media sosial, dicurhati netizen soal pengalamannya dengan dokter wanita berbusana Syariah. Netizen yang belum diketahui namanya ini mengisahkan jika ayahnya yang sakit jantung, tidak dilayani dengan baik. Begitu pula dengan suaminya yang saat itu menderita alergi. Dokter-dokter syariah di sebuah rumah sakit (yang juga tidak disebutkan ini) cenderung asal-asalan memeriksa pasien lantaran dianggap bukan muhrim. Simak penuturan netizen tersebut.
Baca juga :
Gara-gara Wacana Penutupan, KBBRI Jerman Batal Promosikan TNK di 2019
Merinding, Ini Cerita Lengkap Viral Bus Hantu Bekasi-Bandung
Viral, Kelakuan Absurd 2 Pria Ini Bikin Netizen Ngakak
Lagi rame beredar ini di wag.
— ???? (@incitu) June 25, 2019
Fenomena hijrah kebablasan?
Apa kuliah kode etik, sumpah dokternya gak diingat? pic.twitter.com/FsTTMeFGdM
Padahal dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia yang tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002, Pasal 7a menerangkan, Seorang dokter harus, dalam setiap praktek medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia . Sementara pasal 8 menerangkan, Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya. Dari curhatan pasien yang ditangani dokter wanita syariah tadi, netizen pun ikut berkomentar. "Hijrahnya baru setengah tuh dokter. Ngga tau adab syar'i dalam kesehatan. Pentingnya nuntut ilmu dan iman ngga setengah setengah tuh gini," tulis akun @V**Kribo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News