
"Bayangkan, jika teknologi mitigasi bencana di wilayah daratan saja sudah rumit, bagaimana untuk di lautan?" katanya.
Oleh karena itu, Handoko berharap periset BRIN bisa melakukan penelitian kebencanaan berlandaskan rasionalitas tersebut serta dapat mengungkapkan ke masyarakat dalam bahasa populer.
"Kami harap hasil riset itu bisa dibaca dan didengar masyarakat dengan benar, apalagi di tengah derasnya arus informasi hari ini," tuturnya. (*)
BACA JUGA: Kepala BRIN Sebut Biaya dan Risiko Dunia Riset Sangat Tinggi
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News