Analisis Akademisi Unair soal Ibu Kota Baru, Berkelas

Analisis Akademisi Unair soal Ibu Kota Baru, Berkelas - GenPI.co
Desain Istana Ibu Kota Negara (IKN) baru bikin takjub. Tampilannya megah dan artistik Foto: Instagram @nyoman_nuarta

“Dari 58,49 persen itu, wilayah Jabodetabek menyumbang sampai 20,85 persen,” tuturnya.

Pengajar FISIP Unair itu menilai angka tersebut menunjukkan ketimpangan antardaerah yang sangat tinggi, termasuk jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah di Kalimantan.

“Kontribusi Kalimantan selama ini hanya 8,2 persen. Pulau Sulawesi hanya 6,1 persen. Pulau Bali 3,11 persen, sedangkan Pulau Sumatera 21,6 persen,” paparnya.

BACA JUGA:  Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara, CYPR Bongkar Data Mengejutkan

Airlangga mengatakan bahwa hal tersebut justru menimbulkan pemerintahan yang sentralistik atau terpusat.

Sebab, akan terjadi urbanisasi besar-besaran ke wilayah Jabodetabek, karena kue-kue pertumbuhan ekonomi dianggap hanya ada di wilayah itu.

BACA JUGA:  Direktur CYPR Beber Urgensi Pemindahaan Ibu Kota Negara

“Pemindahan ibu kota ke wilayah yang lebih tengah bisa menimbulkan penyegaran baru, memunculkan wilayah partumbuhan baru, serta redistribusi modal dan kesejahteraan,” katanya. (*)

 

BACA JUGA:  Direktur CYPR Beber Soal Pemindahan Ibu Kota, Bayangkan Kerusakan

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya