GenPI.co 
GenPI.co - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengakui capaian bauran energi baru dan terbarukan pada 2021 tak mencapai target.
Menurut Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana, tidak tercapainya target itu disebabkan oleh pandemi covid-19.
“Banyak proyek pada 2021 yang harus delay karena pandemi, baik untuk minyak maupun gas bumi,” ujarnya dalam Konferensi Pers Dirjen EBTKE, Senin (17/1).
BACA JUGA: Alarm BMKG, Warga NTT Harap Waspada Peningkatan Curah Hujan
Kesulitan itu membuat Dirjen EBTKE berupaya melakukan debottlenecking atau percepatan proyek yang terhambat realisasinya.
“Kami selalu melakukan diskusi dengan para pengembang EBT tiap dua hingga tiga bulan sekali. Jika ada masalah, akan kami fasilitasi secara maksimal,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Rahmat Effendi, KPK Garap Banyak Saksi
Lebih lanjut, Dadan menegaskan bahwa capaian bauran EBT yang masih tak sesuai target yang diberikan oleh PBB tak terjadi tanpa alasan.
Menurutnya, PBB mendesain data pertumbuhan energi dengan angka yang cukup tinggi. Hal itu membuat catatan PBB terkait pertambahan konsumsi terlihat lebih tinggi dari yang terjadi di lapangan.
BACA JUGA: Diundang PDIP ke Sekolah Partai, Erick Thohir Beber Hal Ini
“Ini membuat target capaian EBT Indonesia masih di bawah PBB, karena realitasnya kebutuhan energi di Indonesia tak setinggi yang ditargetkan mereka,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
