
GenPI.co - Ketua Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian, menegaskan data pasien covid-19 yang bocor dan dijual ke situs gelap bukan berasal dari aplikasi PeduliLindungi.
“Jadi memang banyak pertanyaan itu PeduliLindungi atau tidak? Jadi yang bocor itu bukan PeduliLindungi," ujar Hinsa dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (20/1).
Namun, Hinsa tidak menjelaskan asal muasal data tersebut. Namun, dia menyebut Dirjen di Kemenkes memiliki sistem penyimpan data pasien tersebut.
BACA JUGA: Cara Cek Vaksinasi Booster di Aplikasi Pedulilindungi, Simak Ya!
"Jadi kemarin, itu belum masuk ke BSSN, karena kita fokus untuk amankan PeduliLindungi," lanjutnya.
Hinsa pun menjelaskan apa saja peran BSSN dalam melindungi aplikasi PeduliLindungi.
BACA JUGA: Kemenparekraf Antisipasi Libur Panjang Dengan PeduliLindungi
"Pada tanggal 23-26 Agustus 2021, BSSN melakukan penilaian keamanan security assesment pada aplikasi PeduliLindungi, Silacak, e-care, dan new all record Kemenkes dan menyusun rancangan pengamanan data serta aplikasi terkait Covid-19," ujarnya.
Hinsa mengungkapkan BSSN melakukan pemantauan kerja sistem keamanan bersama dengan berbagai kementerian, kementerian koordinator, PT. Telkom, dan PT. Lintas Arta.
BACA JUGA: Begini Cara Scan QR Code Fitur PeduliLindungi di Shopee
"Hal ini dalam upaya menangkal serangan yang mungkin terjadi," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News