Dewan Pers: Digitalisasi Mengubah Landscape Media Massa

Dewan Pers: Digitalisasi Mengubah Landscape Media Massa - GenPI.co
Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Arif Zulkifli, mengungkapkan bahwa pers pun harus meminimalisir sisi negatif dari digitalisasi yang mengubah landscape media massa. Foto: Tangkapan layar.

GenPI.co - Kemajuan teknologi yang terus berkembang saat ini, mengubah banyak hal tak terkecuali peran dan prilaku pers. Perubahan itupun terjadi dalam cara mencari, mengolah, dan membuat berita yang disajikan ke pembaca.

Hal itu diungkapkan oleh Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Arif Zulkifli, saat menjadi pembicara dalam Workshop Etik dan Profesionalisme Jurnalis, yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Jumat (11/2) kemarin.

Menurutnya, teknologi dan pers yang berada di tengah kemajuannya berarti digitalisasi.

BACA JUGA:  AJI Gelar UKJ ke 65 dan Workshop Etik secara Semi Hybrid di Batam

Arif menyampaikan, teknologi serupa dua sisi koin yang memiliki sisi positif dan negatif. Maka tugas seorang seseorang, tidak hanya pers, adalah bagaimana memaksimalkan sisi positif tersebut dalam hal ini teknologi dan meminimalisir sisi negatifnya.

“Saya kira sudah kita ketahui bersama kalau kemajuan teknologi atau digitalisasi itu mengubah landscape semua media massa,” katanya.

BACA JUGA:  Dewan Pers: Jurnalisme Tidak Mati, Tetapi Harus Dipelihara

Jika berbicara sisi positif digitalisasi, kata dia, teknologi membatu dalam hal demokratisasi media. Arif mencontohkan, jika dulu pukul 06.00 pagi Koran Kompas sudah bisa dibaca karena sudah ada di depan teras rumah.

Namun, hal itu belum tentu bisa dirasakan oleh pembaca di Medan, Papua, atau Manado. Artinya ada demokratisasi geografi di sana.

BACA JUGA:  Dewan Pers: Media Sosial Bukan Produk Jurnalistik

“Lalu sekarang Koran Tempo, yang saya tahu persis, beritanya sudah muncul sekitar pukul 04.00 pagi di aplikasi. Kemudian aplikasi itu juga bisa diakses dengan berita terbaru oleh pembaca di Ambon, Jakarta, atau bahkan Amerika Serikat. Artinya ada demokratisasi waktu di situ,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Maraton Pilpres - JPNN.com

Maraton Pilpres

Sial kita saja: kalau semua pelanggaran etika dan hukum itu mereka lakukan ternyata kepentingan umumnya tetap nol. Kemajuan bangsanya tidak nyata.