Carica: Kuantitas Sama Pentingnya Dibanding Kualitas

Carica: Kuantitas Sama Pentingnya Dibanding Kualitas - GenPI.co
MENDALAM. Bahas permasalahan mendalam terkait masalah ketersediaan hingga pengolahan carica sebagai produk lokal khas unggulan untuk di bawa ke level nasional, di rangkaian Carica Day, kemarin (30/7). (Foto: Erwin)

“Setiap pengolah akan punya citarasa yang berbeda dan bagaimana terapkan SOP yang baik dan benar masih jadi prioritas. Maka lewat Cluster ini bisa ada jejaring informasi untuk terus perbaiki proses pengolahan. Wisatawan yang berkunjung dari Wonosobo bawa oleh-oleh carica dan orang luar mencari carica dari Wonosobo, itu target kita,” ungkapnya.

Baca juga:

Grup Musik HI-D Bertamu ke GenPI.co, ini Ceritanya

Peringati HUT ke-74 RI, Wonosobo Gelar Karnaval Kendaraan Hias

Selain diisi paparan dari Kepala Disparbud, workshop juga mengundang dua nar sumber lainnya. Mereka adalah kabid Perkebunan dan Multikultur dinas Perhutanan dan perkebunan Sidik Widagdo dan Dosen fakultas Pertanian Unsoed, Dr Santi Dwi Astuti. Dr Santi selain banyak berkecinpung di penelitian dan olahan carica juga sejak awal sudah mendampingi para pelaku usaha di Wonosobo. 

Menurut Sidik, harapannya petani dan pemilik usaha bersama-sama bisa menjaga baik kuantitas kualitas dan citarasa lewat Standar Operational Procedure yang benar.

“Di momentum tertentu, seperti liburan, hari jadi, hingga DCF, permintaan selalu naik. Tapi panen carica mungkin tidak naik. Maka kuantitas masih jadi PR kita untuk dukung petani beralih dari kentang ke carica. Bahkan dengan margin Rp5 ribu untuk harga terendah, petani bisa lebih untung ketika total beralih dari kentang ke carica. Fenomena yang ada saat ini adalah petani kentang yang menanam carica hanya untuk selingan, maka harus dibalik tren itu,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya