Konten Flexing Bahaya Bagi Generasi Muda

Konten Flexing Bahaya Bagi Generasi Muda - GenPI.co
Praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum saat memberikan materi pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022. (dok djarum)

GenPI.co - Praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum menilai kemajuan teknologi juga bisa memunculkan bahaya terselubung bagi generasi muda.

Menurutnya, mereka bisa tersesat dalam derasnya arus informasi yang mengandung hoaks.

"Di titik inilah, anak-anak muda memerlukan kemampuan berpikir kritis, kreatif serta solutif dalam menyaring informasi," kata Roro dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum dalam keterangannya, Selasa (29/3).

BACA JUGA:  Puluhan Massa Bawa Kardus Durian ke KPK, Tangkap Cak Imin

Pakar Digital Strategist dan Content Writer ini mengatakan kemampuan berpikir kritis, kreatif serta mampu menghasilkan solusi merupakan bagian dari metode design thinking yang dapat diterapkan oleh generasi muda.

Dalam materi bertajuk Design Thinking in Written Communication tersebut, Roro mencontohkan  saat ini bermunculan berbagai macam bentuk konten yang tidak sehat untuk masyarakat.

BACA JUGA:  Prajurit TNI Gugur, KASAD Dudung Jadi Sasaran

Salah satu yang sedang marak adalah konten bernuansa ‘flexing’ atau dapat dipahami sebagai pamer harta dan gaya hidup mewah di media sosial.

“Contohnya konten flexing yang sedang ramai di kalangan para content creator atau influencer, informasi dari mereka belum tentu benar," ujarnya.

BACA JUGA:  PSI Melihat Formula E Jakarta Makin Aneh, Kacau

"Banyak influencer yang tertangkap berbohong saat melakukan flexing. Bayangkan bila kita tidak berpikir kritis, kita pasti termakan oleh kebohongan tersebut," sambungnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya