Penyumbang Polusi Terbesar, 5 Fakta Limbah Fashion yang Berbahaya

Penyumbang Polusi Terbesar, 5 Fakta Limbah Fashion yang Berbahaya - GenPI.co
Limbah fashion. Foto: ANTARA

GenPI.co - UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019 mengungkap, fashion adalah industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan.

Sepuluh persen dari emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri fashion.

Bahkan, jumlah emisi karbon dari industri fashion lebih besar daripada total emisi yang dihasilkan dari gabungan industri jasa pengiriman dan penerbangan.

BACA JUGA:  Soal Limbah Batu Bara di Marunda, Pemerintah Diminta Audit PT KCN

Ini berarti industri fashion berperan besar dalam mendorong terjadinya perubahan iklim.

Karena itu, dengan tujuan untuk melibatkan mereka dalam aksi memperlambat perubahan iklim melalui tindakan nyata yang sederhana, pada 2020 The Partnership for Governance Reform atau yang biasa disebut KEMITRAAN menggagas gerakan Generasi Nol Emisi. 

BACA JUGA:  Cegah Limbah Kecantikan, Sociolla Terapkan Kotak Ramah Lingkungan

“Kecenderungan generasi muda mengonsumsi fast fashion kemudian mendorong Generasi Nol Emisi meluncurkan kampanye #MakinBelelMakinNyaman melalui media sosial pada awal 2022,” kata Dewi Rizki, Program Director for Sustainable Governance Strategic KEMITRAAN dalam keterangan resminya, Minggu (10/4).

Di bawah ini terdapat 5 fakta penting tentang limbah fashion. Apa saja?

1. Berbagai rupa limbah fashion

BACA JUGA:  Proklim Bisa Jadi Langkah Kolaborasi Mitigasi Perubahan Iklim

Dewi menyebutkan, limbah fashion terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya limbah cairan. Dua puluh persen limbah cairan di dunia berasal dari industri fashion.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya