
Ia tentu punya ''dendam'' untuk membuat bangsanya tidak seperti masa kecilnya: miskin dan terkucilkan.
Miskin karena orang tuanya harus kehilangan pekerjaan sebagai tentara. Sebenarnya pangkat bapaknya lumayan: mayor. Jabatannya juga lumayan: atase militer di dua negara ASEAN.
Tapi Sang Ayah harus diberhentikan setelah terjadi G-30-S/PKI di tahun 1965. Mungkin dianggap terlalu Sukarnois –yang harus dibersihkan oleh Orde Baru.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kembali S & N
Keluarga ini sampai harus merantau ke Malaysia untuk mencari penghidupan.
Di Malaysia Ade-kecil merasa dihina-hina. Ia tidak bisa bahasa Inggris. Itu yang membuatnya dendam sehingga akhirnya gigih belajar bahasa itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Rumah Semeru
Bahkan setelah lulus UI, Ade kuliah S-2 di Amerika, di University of Florida –yang kampusnya antara Orlando dan Atlanta. Lalu kembali ke UI meraih gelar doktornya.
Sang ayah sebenarnya ingin Ade jadi diplomat. Ade pilih jadi dosen komunikasi di UI –antara lain pernah mengajarkan mata kuliah global communication.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Taktik Filibuster
Sebagai dosen, Ade disenangi mahasiswa. Cara mengajarnya pun sangat baik. Ilmu yang diajarkan juga sangat up-to-date.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News